Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Sepak Bola Putri Indonesia Keren pada Era 1970-an, tetapi kini Meredup dengan Alasan Ini

By Noverta Salyadi - Selasa, 5 Desember 2017 | 15:21 WIB
Tim Sepak bola wanita Sumsel berlatih di Stadion Bumi Sriwijaya Palembang. Sumsel untuk pertama kalinya mengikuti kompetisi sepak bola wanita Piala Pertiwi 2017. (NOVERTA SALYADI/BOLASPORT.COM)

Dia mengakui ketika pertama tertarik dengan sepak bola saat berkeliling Jakarta untuk mencari sekolah sepak bola putri.

"Usia 12 tahun, saya keliling Jakarta mencari SSB putri. Tetapi, saya tidak menemukan dan terpaksa gabung SSB putra,” ujar Danielle.

Danielle yang tercatat sebagai siswi SMA Global Sevilla Jakarta ini mengatakan, dia pernah bermain bersama anak-anak lelaki dalam suatu kompetisi internasional.

“Saya pernah bermain di kompetisi Spanyol dan Jepang waktu itu masih U-12 tahun. Saya bergabung dengan anak-anak cowok waktu dibolehkan."

"Kalau sekarang usia saya sudah 17 tahun, tentunya tidak boleh karena laki-laki tentunya punya kecepatan dan spirit yang lebih dari perempuan,” tutur Danielle.

Ditegaskan Danille, sebenarnya banyak anak-anak wanita yang mempunyai keinginan untuk bermain sepak bola.

Tetapi karena tidak adanya kompetisi yang resmi, maka keinginan itu menjadi terkendala.

“Saya berharap ke depan bisa ada kompetisi resmi sepak bola wanita seperti laki-laki. Karena, banyak sekali wanita gemar bermain sepak bola tetapi belum ada wadahnya."

Menanggapi keinginan pemain dan pelatih tersebut, PSSI telah merancang suatu kompetisi untuk wanita pada 2018.


Papat Yunisal saat menghadiri kursus lisensi C AFC di Bojongsari, Depok, Jum'at (27/2/2015).(HERKA YANIS PANGARIBOWO/BOLA/JUARA.NET )