Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tiba-tiba datang gelombang tsunami.
Martunis yang saat itu baru duduk di kelas III Sekolah Dasar bersama ibunya, Salwa, kakak laki-laki, Nurul A'la (12 tahun), dan adiknya, Annisa (2 tahun), berupaya menyelamatkan diri dengan menumpang pick up tetangganya.
Pada saat itu, bapaknya sedang bekerja di tambak.
Saat digulung ombak tsunami, pick up pun tenggelam.
Martunis, ibu, dan dua saudaranya tenggelam bersama mobil yang ditumpangi.
Lalu, entah bagaimana ceritanya, ia terbawa gelombang dan muncul ke permukaan air.
Sebelum terpisah dengan kakak, adik serta ibunya, Martunis sempat menarik lengan adiknya yang minta tolong, namun tangan mungilnya kalah oleh arus tsunami.
Ibu, kakak dan adiknya pun hilang terseret arus tsunami, sehingga berpisah selamanya.
Foto Martunis, bocah kelas III SD yang selama 19 hari terombang-ambing di laut tersangkut di hutan bakau, beredar di dunia maya seusai bencana tsunami pada 2004.
Hal yang menarik, ketika diselamatkan, Martunis mengenakan kaus sepak bola tim nasional Portugal.
Ronaldo menyempatkan menemui Martunis di Aceh dan memberinya beasiswa untuk sekolah.