Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Edu juga punya andil besar kala Persipura meraih gelar Liga Indonesia 2005 dan makhota ISL 2008-09.
Lelaki kelahiran Merauke tersebut masih memperlihatkan skill, ketenangan, visi bermain luar biasa, umpan terobosan ciamik, serta eksekusi tendangan bebas akurat.
Konsistensinya bergerak membuka ruang serta kengototan dalam duel merebut bola boleh jadi membuat sebagian orang tak percaya Edu bakal menginjak usia 43 tahun pada 19 Desember.
Dalam sebuah momen, penonton di Stadion Mandala dibuat bertepuk tangan dan berdecak kagum kala operan terobosan Edu dari sisi kanan pertahanan lawan membelah ruang di antara beberapa pemain BPFA dan sampai di kaki Stevie Bonsapia.
Pada kesempatan lain, Edu tak segan melakukan tekel merebut bola dari kaki lawan atau melompat melakoni duel bola atas.
Ia juga terlihat tak kalah dengan Osvaldo Haay, bintang muda Persipura dan timnas, yang memperkuat BPFA di laga tersebut. Hebatnya, aksi-aksi ini konsisten dilakukan hingga wasit meniup peluit akhir.
Pemain Persipura All Star lain pun tak mau kalah saing dengan pemain-pemain yang jauh lebih muda milik tim lawan.
(Baca Juga: Papua Mencari Perusahaan Peduli Sepak Bola Usia Dini)
Chris Yarangga masih memperlihatkan sentuhan-sentuhan yang membuatnya menorehkan 20 gol bagi Mutiara Hitam di Liga Indonesia 1995-1996.
Kecepatan Erol Iba tetap terlihat. Gerald Pangkali menunjukkan alasan mengapa klub 757 Kepri Jaya mengontraknya untuk Liga 2 musim 2017.