Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM – Persija Jakarta yang pada 2018 genap berusia 90 tahun. Klub Ibu Kota Indonesia ini juga memiliki arena yang kini tak terpakai tetapi masih berdiri kokoh, Stadion VIJ (Voetbalbond Indonesish Jakarta).
Stadion VIJ (Voetbalbond Indonesish Jakarta) ada di Petojo, Jakarta Pusat,
Namun pada era sekarang, arena itu mungkin lebih relevan difungsikan untuk menggelar acara non-olahraga.
Untuk menemukan arena yang dibangun pada 28 November 1928 alias stadion pertama di Jakarta tersebut, BolaSport.com lumayan kesulitan.
(Baca juga: Eks Pelatih PSM Makassar Jadi yang Kedua Dipecat oleh Klub Liga Super Malaysia 2018)
Maklum, Stadion VIJ nyempil di antara pertokoan dan pemukiman padat penduduk Jalan Biak, Kelurahan Cideng, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat.
”Sejak awal, stadion ini memang ditutupi separo tembok dan setengah dinding triplek,” ucap salah satu penjaga lapangan yang juga mantan pemain Jakarta Putera, Abdullah Palawah.
”Hingga saat ini, bagian timur stadion merupakan pertokoan-pertokoan kecil. Mulai dari tukang pangkas rambut, tukang sepeda, sampai toko kelontong,” tutur pria yang karib disapa Om Dullah itu.
Menuju pintu masuk stadion, motor kami kudu melewati gang kecil yang dipadati anak-anak yang tengah berlarian dan bermain petak umpet.
Di sisi lain, seorang pedagang nasi goreng tengah membersihkan gerobaknya untuk disiapkan berdagang pada malam hari.
(Baca juga: Kiper Termuda Liga Prancis Sebut Klub Impian dari Inggris)
Saat itu sekitar pukul 11 siang WIB, sejumlah emak-emak kampung terlihat asyik ngobrol santai dan ”haha-hihi”.
Aktivitas itu hampir di sepanjang rumah yang berada dekat pintu stadion.
Mendengar deru sepeda motor, mata mereka langsung tertuju kepada kami. Ya, sebagai orang ’asing’, kami tentu meminta izin untuk lewat.
Memasuki stadion, mata kami justru tertuju pada salah satu pembatas arena yang beralih fungsi sebagai jemuran pakaian warga sekitar.
Selain itu, kondisi stadion yang diinisiasi oleh Mohamad Hoesni Thamrin tersebut pun boleh dibilang agak menyedihkan.
Kondisi rumput yang mulai botak, papan skor yang rusak, dan kontur lapangan yang sangat bergelombang, membuat stadion ini mulai ditinggal penyewa.
(Baca juga: 18 Kabinet Kepelatihan Klub Liga 1 Musim 2018)
Padahal, kandang pertama Persija Jakarta (yang kala itu masih bernama VIJ) tersebut terakhir kali direnovasi pada 2013.
Kala itu, renovasi berupa penanaman rumput kelas wahid bernama Zoysia Matrella (Linn) Merr.
”Yang masih memakai lapangan ini tinggal Sekolah Sepak Bola (SSB) Atamora, komunitas orang Padang, dan komunitas keturunan Cina dari Kalimantan Barat," kata Om Dullah.
Stadion VIJ kini diambil alih oleh Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) DKI Jakarta.
Daripada terus kehilangan peminat, lebih baik stadion seluas 110 x 70 meter tersebut disewakan untuk urusan non-olahraga.
Misalnya, untuk konser musik, festival, atau resepsi pernikahan sekali pun.
(Baca juga: Kelas! Inilah Wonderkid Terhebat di Jerman, Cetak 30 Gol Semusim dalam Usia 13 Tahun!)
Hitung-hitung, untuk tambah-tambah biaya pemeliharan jika anggaran kurang.