Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Namun, jarang ada pemain yang mampu menahan bola, pemain yang bisa menjadi target man," lanjutnya.
Sosok yang akrab dipanggil Kurus saat masih menjadi pemain ini menilai minimnya kesempatan bermain striker lokal membuat mereka jadi mengalami kesulitan mengembangkan kemampuannya.
(Baca Juga: Ada Pemain Liga Inggris Berdarah Indonesia di Skuat Timnas Australia untuk Piala Dunia 2018)
“Mereka sesungguhnya mendapatkan kesempatan bermain di kompetisi junior, mulai U-15, U17 sampai U-19. Tetapi, saat memasuki jenjang senior, mereka harus bersaing dengan striker asing."
"Pemain asing yang menjadi pilihan, kesempatan bermain striker lokal pun menjadi minim. Padahal, mereka butuh jam terbang untuk mengembangkan diri,” kata penyerang yang menduduki peringkat dua setelah Bambang Pamungkas sebagai pencetak gol terbanyak dalam sejarah timnas Indonesia itu.
(Baca Juga: Murid Valentino Rossi Mendapat Wejangan Gila dari Marc Marquez)
Situasi itu dialami striker Muchlis Hadi Ning, yang melejit di timnas U-19 Indonesia saat memenangi Piala AFF U-19 2013.
Sayang, dia kemudian tenggelam karena jarang dimainkan di kompetisi liga.
“Dia punya bakat alamiah dan pemain komplet. Muchlis punya kemampuan menahan bola yang bagus, unggul dalam kecepatan dan nalurinya dengan bola bagus."