Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Panca juga menambahkan bahwa ia tidak terlalu memikirkan apakah timnya bisa menembus final four pada awal Mei mendatang.
Sebab, masih ada Vamos Mataram, SKN Kebumen, dan Giga FC, yang memiliki poin cukup besar untuk mendapatkan dua tiket final four.
"Kalau dilihat peringkat agak sulit. Kalau Allah berkehendak, kenapa tidak. Saya punya keyakinan itu. Tetapi, setidaknya kami bertahan di liga pro. Selanjutnya, kami akan perbaiki dari segi pertahanan karena dari dua pertandingan kami kemasukan enam gol," kata Panca.
Sementara itu, pelatih Dekings FC, Nur Fitranto, mengatakan faktor mental menjadi sebuah permasalahan timnya dapat dikalahkan oleh APK Samarinda.
Ia juga sangat menyayangkan kurangnya konsentrasi yang dimiliki skuatnya pada menit-menit akhir.
(Baca Juga: Pemain Asing Baru Bali United Pernah 'Berseteru' dengan Legenda Hidup Liverpool)
"Sudah berapa kali kami selalu kemasukan di menit akhir. Dalam kondisi letih, fokus konsentrasi kami lemah dan turun terlalu banyak. Apalagi ketika tertinggal 3-4, mental kami akhirnya semuanya berantakan," kata Fitranto.
Hasil itu membuat Dekings FC datang ke Kota Pelajar tanpa mendapatkan satu poin pun.
Ia menyayangkan hal itu, namun Fitranto yakin anak-anak asuhnya bisa bangkit di dua serie terakhir di Bandung dan Lombok.
"Ya, tim harus bekerja keras untuk mengamankan posisi di liga karena persaingan di tim bawah semakin ramai. Jadi, sekarang kami fokus lolos degradasi karena tim bawahnya semakin rata. Kami harus mencari bagaimana caranya mendapat poin di Bandung dan Lombok," kata Fitranto.
Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom) pada