Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sebuah media asal Polandia, Weszlo, melakukan wawancara eksklusif dengan rekrutan anyar Lechia Gdansk, Egy Maulana Vikri, bersama agennya, Dusan Bogdanovic.
Dalam sebuah petikan wawancara, media asal Polandia tersebut meminta agar Egy Maulana tak mengikuti jejak Freddy Adu.
"Apakah kalian tahu kisah Freddy Adu?" ujar jurnalis kepada Egy dan Dusan, seperti dilansir BolaSport.com dari Weszlo.
"Saya tahu," ujar Dusan menjawab pertanyaan sang wartawan.
Nama Freddy Adu pernah diperhitungkan di pertengahan tahun 2000-an.
Pemain asal Amerika Serikat sempat menyandang sebutan "The Next Pele" karena menjadi pesepak bola termuda di Major League Soccer pada usia 14 tahun.
Adu kerap berfoto dan diiklankan bersama legenda Brasil, Pele. Ia bahkan disebut-sebut sebagai penyelamat sepakbola.
Namun, kariernya kini justru kerap diasosiasikan dengan potensi yang gagal.
Karier Adu tak cemerlang, segala ekspektasi hanya menjadi bumbu penyedap di awal cerita, dan di usia yang baru 27 tahun kariernya sudah melesat jatuh bak meteor.
Ia sangat sering berpindah klub. Kabar terkini, Freddy Adu membela klub kasta kedua Liga Amerika Serikat, Las Vegas Lights FC.
Sejauh ini Adu telah berpindah klub sebanyak 12 kali, dengan hanya sedikit kesuksesan.
"Ini adalah salah satu contoh, di mana kalian bisa mendapat pelajaran, dengan memperhatikan karier Egy," ujar sang jurnalis.
Diberi wejangan dari jurnalis Polandia, Dusan Bogdanovic pun angkat bicara.
(Baca juga: Setelah Para Pemain Real Madrid Satu Suara, Kini Giliran Zinedine Zidane Bicara soal Neymar)
"Biarkan saya yang memikirkannya, ini pekerjaan saya. Kami kenal Egy dan tahu pola pikirnya, dan impiannya. Dia tak akan menghadapi kesulitan yang sama," ujar Dusan.
"Ia ingin bermain sepak bola sebagus mungkin. Saya tak suka membandingkan, karena menurut saya kisah Adu dan kisah Egy akan sama sekali berbeda," kata sang agen menambahkan.
Namun Adu sendiri mengakui bahwa kegagalan kariernya sebagain besar disebabkan oleh ulah Adu sendiri.
"Segala yang telah saya lewati dan segala yang telah mencederai karier saya adalah salah saya sendiri karena saya tidak cukup banyak mendedikasikan waktu untuk sepak bola," ucap Adu sebagaimana dikutip Bolasport.com dari Goal.
Adu mengungkapkan bahwa ia telah banyak menyia-nyiakan bertahun-tahun kariernya dengan tidak mendedikasikan cukup waktu untuk berlatih.
"Saya membiarkan diri saya bersantai setelah kontrak dan itu merupakan bukti ketidakdewasaan. Ketika saya bermain di sebuah desa kecil di Turki saya bisa berdedikasi penuh. Tidak ada gangguan untuk pesta-pesta," ujar Adu.
(Baca Juga: Ternyata Sosok Ini yang Mendorong Egy Maulana Berkarier di Eropa)
Pelajaran penting bisa diambil Egy dari kisah Adu.
Jika ia ingin sukses di Eropa, Egy wajib berkerja keras dan mendedikasikan waktu sepenuhnya untuk kemajuan karier sepakbola.
Egy juga harus mencegah dirinya bersantai-santai dalam berlatih karena besarnya pemberitaan serta pujian publik.