Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

China Larang Pemain Menato Tubuh, Mirip Aturan Indra Sjafri

By Ferril Dennys Sitorus - Senin, 26 Maret 2018 | 21:07 WIB
Gelandang timnas China, Wu Lei (kiri) berebut bola dengan bek timnas Iran, Jalal Hosseini, dalm laga Kualifikasi Piala Dunia 2018 di Shenyang, Liaoning, pada 6 September 2016. (AFP)

"Tato tidak ada kaitannya dengan kemampuan para pemain di atas lapangan, tapi tidak juga dianggap bisa memperbaiki atmosfer di tim sepak bola," kata Pemimpin Redaksi Soccer News yang berkantor pusat di Guangzhou, Liu Xiaoxin, sebagaimana dikutip Global Times.

Tidak hanya atlet, Kepala Departemen Publikasi untuk Lembaga Pers, Publikasi, Radio, Film, dan Televisi China, Gao Changli, bahkan menyatakan bahwa para artis dan selebritis yang memiliki tato tidak diizinkan untuk tampil di televisi, demikian pernyataan yang dikutip Shanxi Evening News.

Penyanyi wanita Dou Jingtong telihat menyembunyikan tato di rahang hingga lehernya saat tampil di layar kaca pada tahun lalu.

"Sebelum pertandingan ditayangkan di televisi, saya pikir bagus juga kalau tato para pemain ditutupi," kata Gao Liao, seorang penggila bola tinggal di Beijing.

China sangat serius menggarap program sepak bola agar bisa berprestasi di panggung internasional, setelah mereka pertama kali --dan untuk terakhir kalinya-- tampil di putaran final Piala Dunia 2002 di Korea Selatan dan Jepang, namun kembali gagal untuk merebut tiket putaran final edisi 2018 di Rusia.

Bahkan, pada tahun ini pemerintah China mendirikan ratusan sekolah sepak bola baru yang diharapkan bisa melahirkan bibit-bibit pesepak bola.

Kebijakan China melarang pemain menanto tubuhnya atau mewarnai rambutnya pernah diberlukan Indra Sjafri saat melatih timnas U-19 Indonesia.

Saat itu, Indra mengaku memiliki misi mencetak pemain berjati diri bangsa Indonesia saat membentuk skuad tim nasional U-18.

"Misi kepelatihan saya bukan hanya bikin tukang tendang bola. Saya tegaskan kepada staf bahwa kami harus menyiapkan pemain profesional secara individu maupun tim. Pemain harus berjati diri bangsa Indonesia," kata dia saat berkunjung ke kantor BolaSport, Minggu (2/4/2017).

Demi membentuk pemain berkarakter bangsa, Indra membuat aturan tegas. Pelatih asal Sumatera Barat tersebut melarang para pemain yang mengikuti seleksi bergaya "kebarat-kebaratan"