Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Robby Darwis dan Kisah Pilu dari Negeri Jiran

By Irfa Ulwan - Rabu, 16 Mei 2018 | 20:43 WIB
Legenda Persib Bandung, Robby Darwis, saat masih menjadi kapten tim di kompetisi Liga Indonesia. (DOK. BOLA)

Legenda Persib Bandung, Robby Darwis, terbilang cukup moncer di kancah persepakbolaan Indonesia. 

Namun, ketika Robby mencoba peruntungan di Malaysia, legenda hidup sepak bola nasional itu malah menemui kegagalan.

Pemain belakang yang eksis pada era 1980-an itu hijrah ke Negeri Jiran, Malaysia, setelah Kelantan FA mengontraknya dari Persib Bandung pada tahun 1989.

Bersama Kelantan FA, Robby mentas di Liga Super Malaysia yang dahulu bernama Liga Semi-Pro Malaysia.

Di laga debutnya pada 11 Juli 1989 silam, pria yang kini melatih PSKC Cimahi itu mengalami insiden yang tak akan pernah bisa dilupakan seumur hidupnya.

Ketika itu, klub yang dibela Robby bakal bertanding melawan tuan rumah Singapore FA yang tak lain juga merupakan Timnas Singapura. 

(Baca Juga: Tony Sucipto Ikut Mengutuk Teror Bom di Kota Kelahirannya)

Singapore FA pada waktu itu turut serta dalam kompetisi Liga Malaysia.

Saat pertandingan tengah berlangsung, tiba-tiba terjadi ketegangan antara kedua klub yang bertanding.

“Waktu saya lagi berusaha memisahkan rekan-rekan tim, wasit kakinya ketendang,” tutur Robby Darwis, lansir BolaSport.com dari historia.id.

Situasi yang tidak kondusif membuat wasit kurang cermat dalam memberikan penilaian.

(Baca Juga: Konfirmasi Agen Michael Essien soal Rumor Kepindahan ke Malaysia)

Tak ayal, sang legenda dianggap melakukan kekerasan tersebut dan mengganjarnya dengan kartu merah.

“Begitu bangun, dia (wasit) mengeluarkan kartu merah ke saya. Saya sendiri tidak tahu pelakunya,” ujar kapten Persib Bandung itu, mengenang.


Legenda Persib Bandung, Robby Darwis, saat masih menjadi kapten tim di kompetisi Liga Indonesia. ( DOK. BOLA/RIZAL SYAHISA )

Insiden tersebut merupakan awal mula kisah kelam pria kelahiran Bandung itu.

Setelahnya, Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) membawa kasus itu hingga ke FIFA.

(Baca Juga: Pasca Bobol Persipura, Jonathan Bauman Tak Bisa Perkuat Persib saat Jumpa Persebaya)

Robby mendapatkan hukuman tidak boleh bermain selama 3-4 bulan.

“Saya terkena tiga-empat bulan larangan bermain. Makanya aneh di situ. Ya habis itu musim sudah selesai. Jadi sedikit sekali saya bermain di sana,” katanya, melanjutkan.

Skorsing itu juga membuat Robby tak bisa memperkuat timnas Indonesia di SEA Games 1989 yang bakal dihelat di Malaysia.

Tak pelak, apa yang diterima pemain kelahiran 1964 itu dianggap sebagai akal-akalan belaka.

(Baca Juga: Mengheningkan Cipta Sebelum Kick-off Arema FC Vs PSM Makassar untuk Korban Ledakan Bom di Surabaya)

“Tahun 1989 itu kan Malaysia tuan rumah. Sementara Indonesia juara bertahannya (cabang sepakbola SEA Games). Apalagi saya juga di tim inti timnas, jadi ya nggak tahu lah konspirasinya. Saat itu kita masih tim kuat. Di samping fisik kita bagus, kualitasnya juga bagus-bagus,” tuturnya.

Lepas kejadian itu, kedua belah pihak akhirnya bersepakat mengahiri kontrak.

Sang legenda pun pulang kembali ke pelukan Maung Bandung hingga akhir kariernya sebagai pesepak bola.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P