Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
John berpendapat bahwa tidak bisa menyamakan pemain asing dari belahan dunia lain seperti Brasil dengan pemain asing asal Asia Tenggarra.
"Tetapi semua pemain asing-Brazilian, Kroatia atau Korea Utara dan lainnya- seharusnya diberikan waktu lebih banyak daripada yang mereka dapatkan," tulis John.
"Liga Malaysia mungkin memiliki tingkat dibawah apa yang biasa pemain dari negara tersebut gunakan, tetapi butuh waktu untuk beradapatasi pada iklim dan kelembaban." tulisnya.
(Baca Juga: Waduh, Insiden Masuknya Anjing di Tengah Partai Liga 2 Tersiar Hingga Luar Negeri)
John menambahkan intinya memiliki tempat lebih untuk orang asing dari ASEAN adalah untuk membantu Liga Malaysia menarik bakat pemain terbaik dari kawasan dan menjadi pemimpin di regional.
John berpendapat bahwa jika Evan Dimas berada dalam penampilan rata-rata itu agak diragukan.
"Kedengarannya agak aneh karena pemain berusia 23 tahun telah menjadi tim nasional yang lebih kuat dari Malaysia - maka reaksi pertama seharusnya tidak mempertimbangkan untuk mengeluarkannya. Haruslah mencoba memahami mengapa dia belum melakukan yang terbaik dan apa yang bisa dilakukan untuk mengubah itu," tulisnya.
Demikian pun Chan Vanathaka yang menunjukkan peforma nilainya di AFF Suzuki Cup.
"Ketika dia membuat pemain bertahan terbaik Malaysia terlihat jauh di bawah rata-rata. Dia adalah pemain yang berbakat," tulisnya.
Evan Dimas dan Chan Vanathaka adalah pemain yang lebih dari cukup bermain dan kemudian membintangi Malaysia.