Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Perbedaan Utama Pembinaan Pemain Muda di Indonesia dan Brasil di Mata Jacksen F Tiago

By Verdi Hendrawan - Senin, 2 Juli 2018 | 05:30 WIB
Jacksen F Tiago dalam sesi Coach to Coach yang diadakan Allianz Indonesia bersama BolaSport.com di Jakarta, 30 Juni 2018. (KUKUH WAHYUDI/BOLASPORT.COM)

Jika dibandingkan dengan negara-negara lain, termasuk Brasil, anak-anak Indonesia memiliki talenta dan gairah yang tidak kalah besar dalam bermain sepak bola. Namun, ada hal yang membuat bakat mereka tidak bisa berkembang dengan baik.

Bukti dari betapa besarnya talenta sepak bola yang dimiliki anak-anak Indonesia bisa dilihat dari sepak terjang mereka di turnamen besar antarnegara, contohnya Danone Nations Cup.

Pada edisi terakhir, 2017, tim Indonesia berhasil duduk di peringkat ke-8 dari 32 negara yang tampil dari seluruh dunia.

Bahkan sejak turnamen sepak bola terbesar bagi anak berusia 10 hingga 12 tahun tersebut pertama kali digelar pada 2000, prestasi terbaik yang pernah diraih tim Indonesia di ajang Danone Nations Cup adalah peringkat ke-4 pada 2006.

Indonesia mampu mengungguli negara-negara seperti Meksiko, Jepang, Brasil, dan China dengan tampil tanpa pernah kebobolan di waktu normal sepanjang turnamen.

Hal tersebut menunjukkan bahwa anak-anak Indonesia memiliki talenta besar dalam dunia sepak bola.

Namun, di mata eks pelatih timnas Indonesia yang kini menangani Barito Putera, Jacksen F Tiago, ada banyak perbedaan dari pembinaan pemain muda di Indonesia jika ia bandingkan dengan negara asalnya, Brasil.

Salah satu yang paling mencolok di mata Jacksen F Tiago adalah bagaimana para pelatih di Indonesia dalam menanamkan pemahaman bermain, bukan hanya fokus dalam meningkatkan kemampuan individu sang anak.

(Baca Juga: Sudah Lebih dari Setengah Abad Tak Ada Tim yang Seapes Rusia di Piala Dunia)

"Seorang pemain harus bisa menempatkan dirinya sebagai bagian dari sistem yang bekerja sama dalam sebuah tim, baik saat memegang bola maupun tidak," kata Jacksen dalam acara jumpa pers Allianz Junior Football Camp 2018 di Hotel Bellezza, Jakarta Selatan, Minggu (1/7/2018).

"Kemampuan individu seorang pemain hanya harus menonjol dalam beberapa momen, sementara sebagian besar waktu yang dihabiskan seorang pemain di satu pertandingan adalah dalam situasi tanpa memegang bola. Dalam kondisi ini, kemampuan seorang pemain dalam memahami permainan sangat dibutuhkan dan diuji," tuturnya.

Jacksen F Tiago menambahkan bahwa hal tersebut sudah harus dipupuk oleh semua pelatih usia muda kepada seluruh anak didiknya.

(Baca Juga: Fabregas: Tika Taka Spanyol Tidak Efektif)

"Pelajaran paling penting yang saya dapatkan sejak kecil di Brasil adalah saat tidak memegang bola. Momen tersebut adalah situasi di mana saya membantu tim mengancam lawan," ujar eks pemain Petrokimia Putra ini.

"Beberapa pelatih Indonesia berpikir bahwa hal itu belum cocok diterapkan dalam sepak bola usia muda, tetapi justru ini adalah bagian dari proses pembinaan yang diterapkan di Brasil. Di sana mereka terus mengasah kemampuan individu, tetapi juga membuat saya memiliki wawasan dalam bermain sebagai bagian dari tim," katanya.

Dari sisi lainnya, Jacksen F Tiago juga mengakui bawa anak-anak Indonesia memiliki kekurangan dalam hal fisik dan pola makan.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P