Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

3 Klub Liga Super Malaysia 2018 yang Merasakan Servis Pemain Indonesia Terpuruk, Satu Tim di Posisi Terbawah

By Adif Setiyoko - Minggu, 22 Juli 2018 | 11:01 WIB
Bek Kuala Lumpur FA, Achmad Jufriyanto (kiri) yang coba menghadang bola sepakan winger Kedah FA, Andik Vermansah pada pekan ke-16 Liga Super Malaysia 2018 di Stadion Darul Aman, Alor Setar, 20 Juni 2018. (web.facebook.com/kedahfa.my)

Klub berjulukan The Red Warriors ini mengalami sejumlah nasib tragis sepanjang musim.

Sepanjang berlangsungnya Liga Super Malaysia 2018, Kelantan FA harus tertatih-tatih dan menjadi bulan-bulanan tim lawan.

Dari 20 pertandingan yang dijalani, mereka hanya mampu memetik kemenangan sebanyak empat kali.

(Baca juga: Minim Main Bersama Barcelona dan Gagal ke Piala Dunia 2018, Bek Kiri Ini Ditawar 422 Miliar Rupiah)

Sisanya, mereka tiga kali meraih hasil imbang dan menelan kekalahan sebanyak 13 kali.

Hasilnya, mereka terpuruk di posisi buncit klasemen sementara MSL 2018.

Bahkan, Presiden klub Kelantan FA (KAFA), Bibi Ramjani, telah mengirim sinyal untuk meminta bantuan kepada pemerintah negara bagian Kelantan demi menyelamatkan nasib klubnya yang kini tengah berjuang mati-matian untuk melepaskan diri dari jeratan degradasi.

Hubungan antara pihak pengelola klub dengan pemerintah negara bagian Kelantan memang kerap diterpa isu yang kurang sedap.

Persoalan ini bermula ketika pemerintah negara bagian Kelantan memutuskan untuk menjaga jarak dan tak ingin terlibat dalam urusan Federasi Sepak Bola Kelantan (KAFA).

Hal ini terjadi sejak Datuk Seri Dr Hasmiza Othman mengambil alih kepemilikan Kelantan FA sejak 2016 silam.

Sejak menjadi Presiden KAFA pada 2017, Bibi Ramnjani telah menghadapi banyak rintangan seperti mengurusi penunggakan gaji pemain, larangan transfer pemain, dan sebagainya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P