Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM – Bek tengah Indonesia yang berkarier di Liga Thailand, Rudolof Yanto Basna cerita soal kinerjanya selama hampir semusim di Negeri Gajah Putih. Yanto Basna yang pulang ke Indonesia karena Liga Thailand musim 2018 jeda, berkisah soal pengalamannya sejauh ini di Negeri Gajah Putih.
Pemuda 23 tahun ini mengatakan, adapatasi hidup sehari-hari di Thailand bukan persoalan besar baginya.
Sebab, makanan dan kehidupan lingkungan di negara itu dikatakan Rudolof Yanto Basna tak jauh beda dengan negeri asalnya.
”Makanan dan tempat tinggal serta orang-orangnya tak beda jauh, itu bukan masalah bagi saya selama di Thailand,” kata Yanto Basna kepada BolaSport.com di Jakarta Pusat, Senin (13/8/2018).
(Baca juga: Sempat Dicoret, Bek Timnas U-23 Malaysia yang Berdarah Ghana Dipakai Lagi untuk Asian Games 2018)
”Apalagi, banyak mahasiswa asal Indonesia dan dari Papua yang kuliah S2 di Thailand. Mereka membantu saya bersosialisasi,” tuturnya.
Bersama rekan-rekan mahasiswa Indonesia di negara itu, pemain klub Liga Thailand 2, Khon Kaen FC ini sering hangout bareng.
(Baca juga: Timnas U-23 Malaysia Tiba di Bandung dan Singgung Insiden Latihan Vietnam di Jalan Beraspal)
Jika tak ada latihan dan pertandingan, Yanto Basna sering mengunjungi sejumlah destinasi wisata di Thailand bersama rekan-rekan mahasiswa itu.
”Kami bisa jalan bersama, lalu foto-foto di kuil atau tempat wisata lain di Thailand. Saya pergi bareng teman-teman mahasiswa itu,” ujar Yanto Basna menjelaskan.
(Baca juga: Yanto Basna Pilih ke Yogyakarta untuk Urusan Ini, saat Liga Thailand Jeda Kompetisi)
”Tetapi sebagai orang Papua yang asli Sorong, saya pun suka destinasi pantai dan Pukhet pilihan liburan bagus di sana. Cuma, laut Raja Ampat jauh lebih bagus dong,” katanya.
Untuk bicara adaptasi di Liga Thailand, Yanto Basna sebenarnya mengalami kesulitan dalam hal teknik.
Hanya semua itu, ia rasakan pada awal gabung saat pra-musim dan pertandingan perdana kompetisi.
”Saat latihan pertama, latihan sering setop karena saya berbuat salah tak sesuai instruksi pelatih. Pelatih tiup peluit berhenti dan saya yang dinilai salah langkah,” ujar Yanto Basna.
(Baca juga: Bersinar di Liga Thailand, Yanto Basna Punya Peluang Lanjutkan Karier Bersama Klub Jepang pada 2019)
”Setiap pulang latihan pada awal gabung pun, saya mengeluh dalam hati. Kenapa hal seperti ini saya lakukan, padahal di Indonesia saya bisa dapat klub yang enak dengan bayaran bisa lebih tinggi.”
Namun, Yanto Basna selalu menutup akhir keluhan di hatinya itu dengan tekad yang selama ini tertanam di jiwanya.
Eks pemain Sriwijaya FC ini enggan merasakan kenyamanan membuatnya stagnan, apalagi usianya sebagai pesepak bola masih di bawah 25 tahun.
(Baca juga: Hulk dan Pato Cetak Gol pada Laga Terbaru Liga Super China, tetapi Mereka Beda Nasib)
”Saya sering pindah klub, karena merasaka nyaman. Saat meninggalkan Persib, lalu gabung Sriwijaya FC, itu salah satu contohnya,” kata Yanto Basna.
”Jadi, adaptasi teknik di Thailand pun lambat laun mampu saya ikuti dengan baik. Apalagi, pelatih sangat percaya saya,” tuturnya.
Ya, keyakinan Yanto Basna dicampur tekad besar mendapatkan hasil bagus pun membuahkan hasil.
(Baca juga: Dua Mantan Pemain Persib Jadi Musuh di Piala Malaysia 2018, Achmad Jufriyanto Jadi Bagian yang Pesta Gol)
Mulai pertandingan kedua Liga Thailand 2, Yanto Basna tak lagi khawatir dan canggung bermain dengan rekan-rekan barunya di lapangan.
”Sebagai bek tengah, saya pun harus teriak memberikan komando. Apalagi, saya selalu main 100 persen setiap diberikan kepercayaan,” kata Yanto Basna mantap.
(Baca juga: Pertama Tampil Bareng di Laga Liga Jepang, Iniesta dan Podolski Beri Hasil Manis ke Vissel Kobe)
”Kini, saya jadi pemain yang mungkin paling suka ngatur pemain lain, karena posisi saya memungkinkan hal itu,” ucapnya sambal tersenyum.
Gala Premiere Video Mapping Asian Games 2018 di Monas. . #asiangames2018 #monas
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on