Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Piala AFF 2018, Eriksson Ternyata Tak Populer di Filipina

By Ferril Dennys Sitorus - Jumat, 9 November 2018 | 15:14 WIB
Sven Goran Eriksson sedang menangani latihan Shanghai SIPG di AAMI Park pada 23 Februari 2016 di Melbourne, Australia. (Michael Dodge/Getty Images)

Eriksson menggantikan mantan bek Inggris Terry Butcher yang mengundurkan diri dari jabatan pelatih tim Filipina tanpa sempat melakukan supervisi ada satu pertandingan pun.

"Ini sesuatu yang baru bagi saya. Ini negara dengan penduduk lebih dari 100 juta dan sepak bola bukan olahraga utama di masyarakatnya. Saya ingin mencoba untuk membuat sepak bola menjadi penting," katanya.

"Saya berpikir, mengapa kita tidak melakukan sesuatu yang baik untuk Filipina? Mereka sangat rendah dalam peringkat FIFA (116), jadi mari kita coba meningkatkan," tambahnya.

Meskipun demikian meraih kesuksesan mungkin lebih mudah ketimbang ketimbang merebut perhatian dometik.

Berita kedatangan Eriksson hanya ditempatkan di halaman dalam koran-koran di Filipina, di belakang berita mengenai pertandingan basket mahasiswa Amerika Serikat dan berita lainnya.

Siaran pertandingan Piala Dunia 2018 lalu di TV kabel Filipina juga tidak terlalu gencar. Sejumlah siaran pertandingan penentuan grup justru diganti dengan pertandingan bola voli lokal.

(Baca Juga: Timnas Indonesia, 11 Isi Hati Beto Goncalves)

Sejak 2017 Eriksson kembali ke kampung halamannya di Torsby, Swedia, untuk membantu tim lokal untuk pertandingan-pertandingan yang penontonnya kurang dari 200 orang.

"Itulah yang saya lakukan, kehidupan normal," kata Eriksson yang sudah pernah menanganti klub Roma, Lazio dan Manchester City, serta tim nasional Meksiko, Inggris dan Pantai Gading.

"Saya rindu untuk terlibat lagi dalam sepak bola. Saya menangani tim lokal, ini menarik, dan menjadi tantangan untuk membuat peningkatan. Tapi tentunya berbeda jika menangani tim nasional, jadi saya senang dapat kembali (melatih timnas)," tambahnya.

Timnas Filipina sendiri sebagian terdiri atas pemain-pemain kelahiran Eropa, termasuki beberapa mantan anggota tim junior Chelsea, yang menurut Eriksson merupakan hal positif.

Eriksson dikontrak untuk turnamen Piala AFF dimana Filipina satu grup dengan Thailand, Indonesia, Singapura, dan Timor Leste, serta putaran final Piala Asia di Uni Emirat Arab.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P