Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Kita akan dalami laporan yang dibuat Mbak Lasmi. Saya sudah membentuk satgas kepolisian untuk menangani hal ini," kata Kapolri.
(Baca juga: Andi Darussalam Tabusalla: Saya Tidak Pernah Terlibat Pengaturan Skor, tetapi...)
"Ini sudah waktunya bagi kepolisian melihat tuntutan yang ada dari masyarakat, sudah waktunya kita melihat ini tak bisa dibiarkan. Ini bisa menjadi awal mula kasus penipuan yang sistematis," imbuhnya.
Dalam menyelesaikan perkara yang dialami Lasmi tersebut, pihak kepolisian akan menerapkan pasal-pasal yang ada dalam Undang-Undang.
Sebelumnya, Lasmi Indaryani mengungkapkan bahwa Persibara ditawari menjadi juara tiga di Piala Soeratin, tetapi harus membayar Rp 150 juta.
Akan tetapi, setelah uang tersebut dibayarkan, Persibara Banjarnegara tidak menang hingga mencapai juara tiga di turnamen tersebut.
(Baca juga: Wasit Futsal Nasional Jadi Dalang Pengaturan Skor Sepak Bola Indonesia)
Tak hanya itu, Lasmi juga mengaku sempat mengeluarkan uang hingga Rp 400 juta agar bisa menjadi manajer Timnas Indonesia U-16.
Karena apabila Persibara Banjarnegara ingin naik kasta ke liga 2, Lasmi harus menjadi bagian dari PSSI pusat, contohnya menjadi manajer Timnas Indonesia U-16.
Uang tersebut digunakan untuk biaya operasional latihan dan juga ada yang disetorkan ke Komite Eksekutif PSSI.