Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Komite Perubahan Sepak Bola Nasional (KPSN) meminta kepolisian untuk melindungi saksi pengaturan skor di sepak bola Indonesia.
Komite Perubahan Sepak Bola Nasional ikut prihatin dengan kecelakaan yang dialami oleh mantan pemain PSMP Mojokerto Putra, Krisna Adi Darma, Minggu (23/12/2018).
Komisioner Bidang Hukum KPSN, Erwin Mahyudin, meminta kepolisian untuk memberikan perlindungan kepada pihak yang menjadi saksi pengaturan skor.
"Kami mohon Kapolri memberikan perlindungan jiwa dan hukum kepada yang bersangkutan (Krisna Adi), termasuk pihak-pihak lain yang berpotensi menjadi saksi pengaturan skor," ucap Erwin dikutip BolaSport.com dari Antara News pada Senin (24/12/2018).
(Baca Juga: Media Malaysia Soroti Isu Pengaturan Skor di Final Piala AFF 2010)
Dihukum Larangan Bermain Seumur Hidup, Krisna Adi Dikabarkan Kecelakaan dan Tak Sadarkan Diri https://t.co/U5Ok3II0wm
— BolaSport.com (@BolaSportcom) December 23, 2018
Krisna Adi merupakan pemain yang diduga terlibat pengaturan skor pada kompetisi Liga 2 2018.
Ia mendapatkan hukuman larangan bermain sepak bola seumur hidup oleh Komite Disiplin PSSI.
Erwin lantas menaruh prasangka bahwa terdapat keterkaitan antara kecelakaan yang dialami Krisna dengan kasus pengaturan skor.
"Patut diduga kecelakaan itu ada benang merahnya dengan rencana buka-bukaan yang bersangkutan. Ini ancaman bagi pihak-pihak yang berniat membongkar mafia match fixing," kata Erwin menambahkan.
(Baca Juga: Media Malaysia Soroti Isu Pengaturan Skor di Final Piala AFF 2010)
Sebagaimana dikabarkan, Krisna mengalami kecelakaan hingga tak sadarkan diri dan mendapatkan perawatan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Sardjito, Yogyakarta.
Pemain berusia 23 tahun itu adalah sosok yang diduga sengaja menggagalkan penalti saat pertandingan terakhir babak delapan besar Liga 2 2018 antara PSMP melawan Aceh United.
Akibatnya, PSMP yang hanya butuh imbang untuk lolos semifinal harus kalah dari Aceh United dengan skor 2-3 di Stadion Cot Gapu, Aceh, Selasa (19/11/2018).
(Baca Juga: Media Malaysia Soroti Isu Pengaturan Skor di Final Piala AFF 2010)