Kemenpora Apresiasi Keseriusan Satgas Anti Mafia Bola Berantas Skandal Pengaturan Skor

Ketika ditanya oleh Gatot mengenai keseriusan kerja mereka, dengan tegas penyedik menyatakan bahwa mereka sungguh-sungguh dalam mengungkap kasus ini.

(Baca Juga: Ada Langkah Nyata dari Satgas Anti Mafia Bola, Ini Sikap PSSI dari Edy Rahmayadi)

"Sebelum saya ditanya, saya bilang 'ini serius pak polisi? Apa cuma wacana?' Dia (penyidik) jawab 'ini serius Pak Gatot,'" tuturnya.

Di akhir, Gatot berharap hasil akhir dari proses ini bisa menyeluruh.

Dalam artian, dia tak ingin proses ini hanya tegas di depan dan selesai begitu saja saat baru berhasil mengungkap secuil kasus.

"Harapan kami ini jangan hanya seperti puncak gunung es yang cuma menyidik kulitnya. Namun, harus maksimal hingga ke akar-akarnya," ucapnya lagi.

Sentimen Pribadi Jadi Alasan Kuat PSSI Tak Gunakan Jasa Fakhri Husaini Lagi? https://t.co/6jnb4BZHXa

— BolaSport.com (@BolaSportcom) December 27, 2018

(Baca Juga: Setelah Johar Lin Eng, Tersiar Pula Isu Penangkapan 'Mbah Putih' di Yogyakarta)

Dia pun juga turut berkomitmen untuk terus kooperatif dan bersinergis bersama tim untuk mengungkap kasus ini.

"Kami akan kooperatif untuk bantu tim. Dan kami komit untuk hadir lagi jika diperlukan."

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

Komite Disiplin (Komdis) PSSI baru saja memberikan hukuman kepada PS Mojokerto Putra untuk tidak boleh mengikuti kompetisi Liga 2 2019. Keputusan Komdis PSSI itu terkait adanya tuduhan pengaturan skor (match fixing) saat PS Mojokerto Putra melawan Aceh United, Kalteng Putra, dan Gresik United. Akhirnya, manajemen PS Mojokerto Putra (PSMP) melakukan jumpa pers di Mojokerto pada Rabu (26/12/2018). #komdispssi #psmp #psmojokertoputra #mojokerto

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on Dec 26, 2018 at 10:17pm PST