Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

GP Indonesia Terancam, Pebalap dan Manajer Tolak 21 Balapan MotoGP dalam Semusim

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Kamis, 21 Desember 2017 | 07:21 WIB
Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, memimpin jalannya balapan pada MotoGP Qatar 2017 yang berlangsung di Sirkuit Internasional Losail, Doha, Minggu (26/3/2017). (KARIM JAAFAR/AFP PHOTO)

Musim depan, kejuaraan balap motor MotoGP akan berlangsung selama 19 seri balapan yang akan berlangsung selama sembilan bulan.

Hal itu dikarenakan adanya penambahan GP Thailand yang akan dilangsungkan pada bulan Oktober mendatang.

Dorna selaku penyelenggara MotoGP bahkan mencanangkan akan kembali menambah satu seri balapan lagi pada musim 2019.

Akan tetapi wacana penambahan seri balapan bukannya tidak menuai kritik.

Setelah sebelumnya para pebalap mengeluhkan jadwal yang terlalu padat, para manajer tim juga memberikan kritik tersendiri soal rencana itu.

(Baca Juga: Sahabat Valentino Rossi Masa Bodoh Dengan Protes Warga Karena Kebisingan dari Motor Ranch The Doctor)

"20 balapan dalam semusim sangat banyak," kata manajer tim Yamaha, Lin Jarvis dikutip BolaSport.com dari Crash.

"Melakukan tiga penerbangan jauh berturut-turut selalu menjadi masalah yang melelahkan di akhir tahun untuk semua orang," imbuhnya.

Jarvis pun mengaku kalau dirinya tidak mengharapkan adanya penambahan seri lagi yang membuat MotoGP menggelar lebih dari 20 seri balapan.

Kritik lebih keras bahkan diucapkan mantan manajer tim Honda, Livio Suppo yang menyebut kalau salah satu alasan dirinya keluar adalah karena adanya rencana penambahan seri balapan.