Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Vinales juga mengatakan bahwa dirinya berusaha untuk membangun motor yang sesuai dengan yang dia inginkan, alih-alih sama dengan apa yang dilakukan Rossi.
Hal itu ditanggapi enteng oleh Valentino Rossi yang tidak mempermasalahkan jika Vinales ingin menggunakan setting-an yang dia inginkan.
(Baca juga: Agenda MotoGP di Thailand Rampung, Duo Repsol Honda Langsung Terbang ke Indonesia untuk Peluncuran Tim)
"Kalau Vinales ingin menggunakan setelan lainnya, dia bisa melakukannya. Karena tahun lalu juga kami terkadang mencoba hal yang berbeda," ujar pebalap berjuluk The Doctor ini.
Selain itu, Valentino Rossi menganggap bahwa masalah yang dialami Yamaha dikarenakan oleh gagalnya mengatasi masalah pada ECU produksi Magneti Marelli.
Memang sejak penyeragaman ECU dilakukan pada musim 2016, Yamaha mengakui jika mereka tertinggal satu langkah dari Honda dan Ducati yang sudah berpengalaman menggunakan ECU produksi Magneti Marelli.
Jika situasi antara Rossi dan Vinales dibiarkan memanas seperti saat ini, tentu bisa kembali ada dinding pemisah di paddock tim Movistar Yamaha seperti era Valentino Rossi-Jorge Lorenzo.