Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Top Speed Hingga 350Kpj, Begini Cara Kerja Pengereman Motor MotoGP

By Samsul Ngarifin - Rabu, 25 Juli 2018 | 13:24 WIB
Marc Marquez saat balapan MotoGP Jerman 2018, Minggu (15/7/2018) (twitter.com/box-repsol)

(Baca Juga: Rahasia di Balik Jinaknya Motor Rossi dan Vinales)

Piringan karbon banyak dipilih karena dapat bekerja efektif jika mencapai suhu minimal 200 derajat.

Sementara salah satu alasan kenapa piringan baja masih banyak digunakan saat balapan basah, karena suhunya optimalnya lebih rendah.

Hal itu juga yang membuat pebalap melakukan warm up lap sebelum balapan. Mereka melakukannya untuk memanaskan ban sekaligus rem.

Jika menggunakan piringan karbon, motor yang semula berada pada kecepatan 285 kpj bisa menjadi 95 kpj hanya dalam waktu lima detik.

Saat akan melakukan pengereman, tekanan yang bisa dihasilkan saat menarik tuas rem bisa mencapai 12 kg.

Namun para pebalap tidak serta merta menarik tuas hingga maksimal, karena akan memperlambat kecepatan motor.

(Baca Juga: Pedrosa Bisa Alami Nasib Seperti Stoner Andai Jadi Pebalap Penguji Honda)

Untuk mengatur pengereman, Valentino Rossi biasa menggunakan tiga jari, sementara Dani Pedrosa menggunakan dua jari.

Setelah tuas rem ditarik, piston akan bekerja dengan mengapit piringan karbon untuk memperlambat laju roda.

Suhu yang terjadi karena gesekan antara piston dan piringan karbon bisa mencapai 600 derajat.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P