Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Top Speed Hingga 350Kpj, Begini Cara Kerja Pengereman Motor MotoGP

By Samsul Ngarifin - Rabu, 25 Juli 2018 | 13:24 WIB
Marc Marquez saat balapan MotoGP Jerman 2018, Minggu (15/7/2018) (twitter.com/box-repsol)

Sebagai kasta tertinggi dalam kompetisi balap motor, motor MotoGP dikenal sebagai motor yang memiliki kecepatan tinggi.

Sejak musim 2017, ada enam jenis motor yang bersaing, yakni Honda RC213V, Yamaha M1, Ducati Desmosedici, Suzuki GSX-RR, Aprilia RS-GP, dan KTM RC16.

Seluruh motor tersebut menggunakan mesin 1.000cc dengan 4-stroke atau sesuai dengan regulasi yang mulai digunakan sejak 2012.

Dengan kapasitas mesin tersebut, kecepatan yang bisa didapat pebalap saat turun di lintasan bisa mencapai 300kpj lebih.

Musim ini, Andrea Dovizioso bahkan bisa mencapai kecepatan 356,4 kpj saat sesi latihan bebas kedua (FP2) MotoGP Italia.

Tentu dengan kecepatan tertinggi atau top speed hingga sebesar itu, rem memegang peranan yang sangat penting saat balapan.

Sistem pengereman pada motor MotoGP umumnya menggunakan dua jenis piringan rem, yakni piringan karbon dan piringan baja.

Saat ini mayoritas pebalap MotoGP memilih menggunakan piringan karbon karena memiliki kinerja yang bagus.

Sedangkan piringan baja hanya digunakan saat balapan dalam kondisi basah atau hujan turun saja.

(Baca Juga: Rahasia di Balik Jinaknya Motor Rossi dan Vinales)

Piringan karbon banyak dipilih karena dapat bekerja efektif jika mencapai suhu minimal 200 derajat.

Sementara salah satu alasan kenapa piringan baja masih banyak digunakan saat balapan basah, karena suhunya optimalnya lebih rendah.

Hal itu juga yang membuat pebalap melakukan warm up lap sebelum balapan. Mereka melakukannya untuk memanaskan ban sekaligus rem.

Jika menggunakan piringan karbon, motor yang semula berada pada kecepatan 285 kpj bisa menjadi 95 kpj hanya dalam waktu lima detik.

Saat akan melakukan pengereman, tekanan yang bisa dihasilkan saat menarik tuas rem bisa mencapai 12 kg.

Namun para pebalap tidak serta merta menarik tuas hingga maksimal, karena akan memperlambat kecepatan motor.

(Baca Juga: Pedrosa Bisa Alami Nasib Seperti Stoner Andai Jadi Pebalap Penguji Honda)

Untuk mengatur pengereman, Valentino Rossi biasa menggunakan tiga jari, sementara Dani Pedrosa menggunakan dua jari.

Setelah tuas rem ditarik, piston akan bekerja dengan mengapit piringan karbon untuk memperlambat laju roda.

Suhu yang terjadi karena gesekan antara piston dan piringan karbon bisa mencapai 600 derajat.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P