Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pebalap tim Ducati, Andrea Dovizioso, mengatakan bahwa mengejar keunggulan poin Marc Marquez (Repsol Honda) adalah sesuatu yang terlampau jauh untuk dipikirkan saat ini.
Saat ini, Marquez memimpin klasemen sementara MotoGP 2018 dengan raihan 221 poin.
Menyusul Baby Alien, ada Dovizioso di urutan kedua dengan raihan 154 poin.
Selisih antara pemuncak klasemen dengan runner-up sebanyak 67 poin itu membuat Dovizioso memiliki target lain dibandingkan mengejar keunggulan Marquez.
Target yang ditentukan oleh Dovizioso diuraikan setelah dia menjadi kampiun pada balapan MotoGP San Marino 2018 yang digelar di Sirkuit Misano, Italia, Minggu (9/9/2018).
(Baca Juga: 15 Tahun Jadi Hanoman, Sakimin Pun Didaulat Sebagai Peserta dengan Kostum Terbaik pada Pit-pitan Haornas 2018)
"Sebagian besar fokus kami diberikan untuk pengembangan motor Ducati. Memikirkan perolehan poin Marc Marquez adalah sesuatu yang terlampau jauh," kata Dovizioso dilansir BolaSport.com dari Crash.
"Pengembangan ini akan menjadi strategi kami. Kami pun harus bekerja keras pada detail untuk mencoba menjadi lebih cepat dan lebih kuat. Jika kami bisa melakukan sesuatu yang penting tahun ini, itu bagus. Namun, jika kami tidak bisa melakukannya, kami harus lebih siap untuk musim depan," ucapnya.
Pebalap berkebangsaan Italia itu juga mengklaim bahwa kemenangannya di Misano tidak terlepas dari keberadaan rekan setimnya, Jorge Lorenzo.
Sebelum balapan dimulai, Dovizioso berjanji untuk menangkis laju Lorenzo.
Janji itu pun diterapkan pada saat membalap.
Saat melihat Lorenzo, Dovizioso mulai berambisi dan akhirnya mampu menyalip pebalap berkebangsan Spanyol itu saat di lap keenam.
"Setelah menyalip, saya tahu bahwa Jorge Lorenzo merasa tertekan. Di tiga tikungan terakhir pun, dia mulai berjuang untuk mempertahankan umur bannya," ujar Dovizioso.
(Baca Juga: James Selvaraj: Saya Tahu Alasan Rexy Mainaky, Morten Frost, dan Park Joo-boong Meninggalkan Bulu Tangkis Malaysia)
Melihat Lorenzo tertekan, runner-up MotoGP 2017 itu mulai menerapkan strategi yang dirancangnya.
"Strategi saya adalah berada di depan dan membuat ritme yang bagus. Kalau saya tidak segera membuat ritme yang baik, Jorge Lorenzo bisa membuat dirinya menjadi pemimpin. Itu akan semakin sulit dan Marc Marquez juga terlampau kuat," tutur Dovizioso.
"Ketika saya memimpin, saya pun mencoba membuat jarak lebih lebar dengan mengambil beberapa risiko," ucap Dovizioso.
"Saya pun mencoba untuk beradaptasi selama balapan. Intinya, penting bagi Anda memiliki strategi," ujar Dovizioso.
View this post on InstagramSelamat hari olahraga nasional, BolaSporter! #Haornas #SemuaUntukIndonesia #BanggaAtletKita
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on