Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Alasan Ketua INASGOC Sebut GOR Bulungan Cukup Layak Menjadi Venue Asian Games 2018

By Verdi Hendrawan - Jumat, 27 Juli 2018 | 02:36 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) dan Ketua Inasgoc Erick Thohir menghadiri rapat pimpinan soal persiapan Asian Games 2018, di Ruang Rapat Gubernur DKI Jakarta, Kamis (24/5/2018) pagi. (INASGOC)

Ketua Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC), Erick Thohir, mengutarakan bahwa pemilihan GOR Bulungan sebagai salah satu venue pertandingan dilakukan setelah melalui pemikiran matang.

GOR Bulungan secara mendadak dipilih INASGOC sebagai venue untuk menggelar pertandingan cabang olahraga bola voli Asian Games 2018.

Penunjukkan GOR Bulungan sebagai salah satu venue pertandingan ini memunculkan polemik karena gelanggang olahraga yang bertempat di Jakarta Selatan itu dinilai tidak siap.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Ombudsman Republik Indonesia, GOR Bulungan dinilai tidak siap untuk menjadi venue cabang olahraga bola voli.

Bahkan hasil dari survei Ombudsman itu mengatakan bahwa GOR Bulungan menjadi satu-satunya yang masuk ke zona merah.


GOR Bulungan, Jakarta Selatan.(DOK WARTAKOTA.TRIBUNNEWS.COM)

Arti dari zona merah ini adalah venue GOR Bulungan tidak memenuhi kesiapan untuk menggelar pertandingan atau penyediaan fasilitas pelayanan umum.

Salah satu penyebabnya adalah minimnya penyediaan fasilitas, pelayanan umum, serta kapasitas penonton yang ada di venue tersebut yang tidak memenuhi standar.

(Baca Juga: Kenangan Final Epik pada Kejuaraan Dunia 2017 Masih Melekat di Pikiran Pemain Ini)

GOR Bulungan hanya mampu menampung 900 orang atau jauh di bawah standar venue Asian Games dari Dewan Olimpiade Asia (OCA), yaitu minimal 2.000 penonton.

Namun, Erick Thohir mengatakan bahwa GOR Bulungan sudah cukup untuk menggelar pertandingan cabang bola voli karena venue tersebut tidak akan menggelar pertandingan yang bakal menarik banyak penonton.

"Pertandingan utama cabang bola voli itu akan digelar di Bung Karno, bukan di GOR Bulungan. Hal ini juga berlaku bagi cabang olahraga lainnya seperti bola basket. GOR Hall A GBK bukan lapangan utama, tetapi di Istora," kata Erick Thohir.

"Bayangkan jika terjadi pertandingan basket antara Jepang melawan China, perkiraan penonton bakal mencapai 8.000 orang dan membuat lapangan Hall A tidak akan mampu menampungnya. Berbeda jika yang bertanding Bangladesh dan Pakistan. Kami sebagai panitia telah memperhitungkan segalanya," tuturnya.

(Baca Juga: Diperkuat Pemain Top Dunia, 2 Negara Ini Bakal Jadi Lawan Berat Tim Voli Putri Indonesia pada Asian Games 2018)

Di sisi lain, Erick Thohir juga mengatakan bahwa serah terima penggunaan GOR Bulungan sebagai venue Asian Games 2018 juga belum dilakukan.

Namun, Erick Thohir mengaku bahwa kondisi lapangan di GOR tersebut cukup baik untuk menggelar pertandingan Asian Games 2018.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P