Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Koko mengatakan bahwa dia tidak ingin ada salah paham antara kedua pasangan.
"Saya mau bicara dari hati ke hati. Kalau pure, kami mau bertarung dan kalau mau menyelamatkan dua medali harus ada kebesaran hati," tutur Koko.
"Jangan iya di depan, tetapi perunggunya tidak kepegang. Saya ingin ada dua medali yang diperebutkan Indonesia," ujar Koko.
Menurut Koko, menjaga mentalitas sangat penting dalam situasi saat ini karena kedua pasang pemain sama-sama sudah berlatih lama dan ingin meraih gelar juara.
"Sebenarnya saya ingin all indonesian final karena melihat kemampuan dari anak-anak. Level mereka sama," kata Koko.
Koko menjelaskan bahwa dengan sistem kejuaraan dunia yang memiliki aturan baru membuat para pemain bisa mengukur kemampuan yakni berada di level mana mereka.
"Candra/Yaya (Ade Candra Rachmawan/Muhammad Ashfiya) masuk empat besar pada kejuaraan dunia level 3. Ketika saya berbicara emas untuk Asian Games, saya bukan bicara karena mimpi, tetapi dari data. Disitu ada Amerika Serikat, Swiss, Serbia, dan Indonesia," tutur Koko.
"Ketika saya mendapat SK Januari sebagai pelatih Asian Games. Medali emas menjadi target. Saya melihat mereka qualified. Saya benar-benar melatih dua tim terbaik," aku Koko.