Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Bocah Jersey Kantong Plastik 'Lionel Messi' Kabur dari Ancaman Pembunuhan Taliban

By Dimas Wahyu Indrajaya - Sabtu, 8 Desember 2018 | 08:26 WIB
Bocah asal Afghanistan, Murtaza Ahmadi yang memakai kaus dari plastik dengan motif ala jersey timnas Argentina dengan nama Lionel Messi. (Dawn.com)

Murtaza Ahmadi, bocah Afghanistan penggemar Lionel Messi mendapat ancaman dari Taliban yang memaksanya meninggalkan rumah yang ia tinggali.

Pada 2016, foto bocah Afghanistan Murtaza Ahmadi mendadak viral di internet.

Dalam foto tersebut ia memakai jersey berbahan kantong plastik dengan corak strip putih-biru mirip dengan jersey timnas Argentina.

Jersey kantong plastik itu lengkap dengan coretan spidol bertuliskan 'Lionel Messi' dan nomor '10' yang dipakainya di timnas.

Messi sebagai bintang timnas Argentina dan duta UNICEF tergerak hatinya untuk bertemu Murtaza.

11 bulan kemudian keduanya bertemu di Doha, Qatar, kala Messi membela Barcelona di sebuah pertandingan persahabatan.

Murtaza tampak bahagia dengan menggenggam tangan Messi ketika mendampinginya ke lapangan.

Sayangnya setelah setahun impiannya terkabul dengan bertemu idolanya nasib Murtaza dan keluarganya kini tengah dalam ancaman.

Dikutip BolaSport.com dari Sky News, Murtaza mendapat ancaman dari kelompok pemberontak setempat, Taliban.

Bersama ibu dan kakaknya, Murtaza - yang kini berusia 7 tahun - melarikan diri dari rumahnya di provinsi Ghazni ke kota ibukota Afganistan, Kabul.

Ketiganya melarikan diri ke Kabul tanpa sang ayah, Arif Ahmadi, karena ia menjadi petani di wilayah bernama Jaghori.

Ibu Murtaza, Shafiqa, mengatakan Taliban kini sedang mencari-cari anaknya.

"Para penguasa setempat memanggil saya dan mengatakan, 'kau sekarang jadi kaya, bayar uangmu yang diberikan dari Messi atau saya akan ambil anakmu'," tutur ibu Ahmadi, Shafiqa.

"(Mereka) katanya akan menculiknya, mereka akan memotong-motong tubuhnya," tutur Shafiqa.

Kakak Murtaza, Houmayoun, yang membuat jersey berbahan kantong plastik untuk adiknya itu tentu juga ikut khawatir.

Houmayoun juga menuturkan adiknya sudah tak sekolah dalam dua tahun terakhir dan melarangnya bermain di luar rumah.

"Kami khawatir sesuatu yang buruk bakal terjadi kalau mereka mengetahui keberadaan Murtaza."

Saat melakukan pelarian dari Ghazni, Shafiqa mengaku berusaha menutup wajah Murtaza agar tidak dikenal.

Ia juga mengatakan langsung kabur dari rumahnya yang berada di wilayah Jhagori usai mendengar suara tembakan.

"Kami tidak sempat membawa barang-barang kami, yang tersisa dari kami hanyalah nyawa," jelasnya kembali.

Murtaza sendiri merindukan momen bertemu Messi.

"Saya kangen Messi," ucap Murtaza, dikutip dari AFP.

"Saya ingin bertemunya lagi, saya akan ucapkan 'salaam' dan 'apa kabarmu?' lalu ia akan menjawab terima kasih dan jaga dirimu baik-baik, dan saya akan pergi dengannya ke lapangan dimana ia akan bermain dan saya akan menontonnya," kata Murtaza saat ditemui di kota Kabul.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P