Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Namun saat itu, pelatih Geylang sekarang Noor Ali menangani klub NFL, Yishun Sentek Mariners lalu melihat permainan Aplin.
Ketika mendapatkan pekerjaan sebagai salah satu staf pelatih Geylang, Aplin dipanggil Noor Ali untuk trial bersama skuat Eagles pada 2015.
”Ketika Noor Ali memanggil saya untuk menjalani seleksi, sepertinya hidupku bergantung padanya. Karena, saya pikir kesempatan ini tidak akan datang lagi,” tutur Aplin.
”Sebab, tak banyak pemain NFL mendapatkan kesempatan seleksi di klub S-League.”
(Baca juga: Kembali ke Singapura, Pelopor Pesepak Bola Naturalisasi Asia Tenggara Kini Melatih)
Yang pasti, Aplin bukan satu-satunya pemain yang melakukan transisi dari NFL ke sepak bola pro via S-League.
Aplin, yang merasa bahwa bakat di NFL diremehkan, mengatakan: ”Pemain di NFL dan S-League tidak terlalu berbeda dalam hal kemampuan teknis.”
”Satu-satunya perbedaan adalah bahwa di NFL, kami tidak berlatih sebanyak tim pro. Tetapi sebagai pemain, mereka memiliki kemampuan, itu hanya bisa menjadi masalah tanpa peluang,” tuturnya.
Tahun lalu, dua pemain Singapura, Shawal Annual dan Gabriel Quak juga menjalani trial untuk Yamaga.
Namun, keduanya gagal memikat dan batal berkarier di Liga Jepang.
Kali ini, Noor Ali percaya bahwa Yamaga telah memilih Aplin untuk seleksi bukan hanya karena kemampuan teknisnya, tetapi juga untuk karakter sang pemain.
Aplin, lulusan Nanyang Technological University, sadar bahwa tak mudah jadi pesepak bola Singapura pertama yang bermain di Jepang.
”Ini adalah prospek yang menarik, tetapi saya juga sedikit khawatir karena tidak ada orang Singapura yang pernah bermain di Jepang sebelumnya,” kata Aplin.
”Saya telah berlatih secara teratur selama liburan untuk mencoba memaksimalkan kondisi. Secara pribadi, saya berharap trial berjalan baik, tetapi jika tidak, maka itu pasti pengalaman yang berharga.”