Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Bibras Natcho, Kapten Muslim di Timnas Israel yang Hormati Agama dan Negara

By Taufan Bara Mukti - Rabu, 18 April 2018 | 13:54 WIB
Gelandang Spanyol, Jonathan Viera, berduel dengan pemain Israel, Bibras Natcho, dalam laga Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2018 Zona Eropa di Stadion Teddy, Yerusalem, pada 9 Oktober 2017. (THOMAS COEX/AFP)

Namun, Natcho bukan berasal dari etnis Arab, melainkan Circissia, etnis kecil yang terusir dari kampungnya di pegunungan Kaukasus pada abad ke-19.

Natcho lahir pada 18 Februari 1988 di Kfar Kama, sebuah daerah yang dibangun oleh orang Circissia di Lower Galilee.

Natcho dan etnis Circissia memiliki peran dan jasa yang besar bagi kemajuan Israel.

Sebab, sejak 1958 seluruh pemuda Circissia, termasuk Natcho, diwajibkan ikut wajib militer di Pasukan Pertahanan Israel.

Tuntutan untuk membela negara itu menjadi hambatan bagi Natcho yang sejatinya bisa bergabung dengan raksasa Liga Belanda pada masa lalu.

"Saat saya masih muda, saya pernah ditawari bermain untuk Ajax Amsterdam. Namun, mereka meminta satu hal sebagai syarat: saya dibebaskan dari wajib militer," tutur Natcho dilansir BolaSport.com dari Ynetnews.

"Ayah saya menolak itu. Ayah saya adalah penjaga perbatasan selama hampir 30 tahun. Kesetiaan adalah hal paling berharga bagi kami (etnis Circissia)," ucapnya lagi.

(Baca Juga: Manchester United Revolusi Besar-besaran, Hanya 7 Pemain yang Bakal Selamat!)

Untuk urusan bela negara dan wajib militer, etnis Circissia lebih menonjol ketimbang etnis Arab di Israel.

Maklum, hubungan Muslim Arab dengan Yahudi memang terbilang tak akur di Israel.