Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Gol tersebut terpilih sebagai gol terbaik musim 1993-1994 oleh beberapa majalah terbitan Jerman.
Tayangan olaharga di stasiun TV Jerman ARD, Sporschau, juga menobatkan gol Okocha ke gawang Kahn sebagai gol terbaik di tahun itu.
Di era milenium, Kahn rupanya masih mengingat kenangan buruk saat berhadapan dengan Okocha.
Exakt 23 Jahre ist das sensationelle Tor von Jay-Jay Okocha heute her - und mir ist immer noch schwindelig...
— Oliver Kahn (@OliverKahn) 31 Agustus 2016
"Tepat 23 tahun lalu gol sensasional tercipta dari Jay-Jay Okocha - saya masih pusing," cuit Kahn di akun Twitter-nya pada 2016.
Di Frankfurt, Okocha total mengoleksi 16 gol dari 90 laga di kancah Liga Jerman.
Pada 1996 ia memutuskan hengkang ke klub Turki Fenerbahce dan menjadi ikon klub kota Istanbul.
Memperkuat The Yellow Canaries selama dua musim, Okocha mendapat hadiah spesial dengan dianugerahi sebagai warga negara Turki dengan nama Muhammet Yavuz.
Petualangan barunya berlanjut bersama Paris Saint-Germain pada 1998.
Pindah dengan tebusan 14 juta poundsterling membuat Okocha bergelar sebagai pemain Afrika termahal pada saat itu.
Okocha mencetak 84 penampilan dan 12 gol selama empat musim untuk PSG.