Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Laga lanjutan Liga 1 antara Madura United melawan Borneo FC, Jumat (13/10/2017) malam WIB, di Stadion Gelora Ratu Pamelingan, Pamekasan berakhir ricuh.
Kericuhan bermula saat setelah tiupan panjang penutup babak kedua.
Pertandingan ini berakhir imbang dengan skor 1-1.
Kericuhan ini ditengarai lantaran pendukung Madura United tidak puas dengan kepemimpinan wasit Hasan Akrami, Alireza Liderom, dan Hasan Zahiri.
(Baca Juga: Arema FC Dihantui Beban Berat saat Menjamu PS TNI, Ternyata Ini Alasannya)
Pendukung Madura United menganggap wasit terlalu memihak Borneo FC.
Ditambah saat dianulirnya gol Peter Odemwingie yang dianggap offside serta handsball pemain Borneo di kotak penalti yang dianulir wasit.
Manajemen Madura United juga nyaris terlibat baku hantam dengan wasit karena tidak puas dengan kepemimpinannya.
(Baca Juga: Arema FC Vs PS TNI - Setelah Minum 'Jamu Pahit', Ahmad Bustomi Siap Tampil Habis-habisan)
Polisi menangkap beberapa oknum suporter yang dinilai sebagai provokator.
Dilansir BolaSport.com dari Suryamalang.tribunnews.com, akibat kejadian ini, beberapa e-board dan kaca stadion pecah.
Detik-detik kericuhan lihat video berikut:
Keluhan Nwokolo
Sebelumnya, wasit Danilenko memimpin pertandingan Madura United melawan Persija Jakarta di pekan ke-21 Liga 1, Senin (21/8/2017) kemarin.
Menurut striker Madura United Greg Nwokolo, Danilenko membuat beberapa keputusan yang salah dan merugikan pemain.
Baca Juga:
“Jujur saja, babak pertama dia buat beberapa keputusan yang tidak adil. Beberapa kali ada pemain yang melakukan tekel keras yang bisa akhiri karir pemain, tapi wasit cuek saja dengan hal seperti itu,” keluh Greg.
Sejatinya, Greg bukan orang pertama yang mengeluhkan kinerja wasit asing yang bertugas di Liga 1.
Sebelumnya, ada juga Robert Rene Albert, pelatih PSM Makassar, yang menilai keberadan wasit asing masih belum mampu membawa dampak positif bagi Liga 1.
Lebih lanjut, Greg menyangkal bahwa kekesalannya pada kinerja Danilenko terjadi karena kegagalan Madura United menang atas Persija.
(BACA JUGA: Peter Odemwingie Bicara Persaingan dengan Sylvano Comvalius di Daftar Top Scorer Liga 1)
Kekesalan ini terjadi murni karena ia sebagai pemain merasa tidak dilindungi oleh keputusan wasit.
“Bukan karena kami gagal menang, tapi memang wasit sangat tidak bagus pada babak pertama. Pemain kami dibuat emosi, saya juga. Bahkan saya diberi kartu kuning karena protes,” ucap Greg dengan nada geram.
Pemain naturalisasi ini pun berharap agar kinerja Danilenko dan para wasit asing lain di Liga 1 bisa segera dibenahi. Pasalnya, mereka didatangkan ke Indonesia untuk membantu memperbaiki kualitas kompetisi, bukan untuk menambah masalah.
“PSSI bawa mereka kesini untuk bantu liga menjadi lebih baik, bukan bikin lebih kacau. Kalau mereka tidak bisa improve sepak bola Indonesia, untuk apa mereka datang ke sini?.”
“Mereka harus lebih tegas dan bisa lindungi pemain,” tutup eks pemain Persis Solo ini.
Pimpin Laga Persija
Beberapa waktu lalu, wasit asing asal Iran ini dinilai kurang baik saat memimpin laga Persija Jakarta kontra PSM Makassar pada lanjutan Liga 1 musim 2017 di Stadion Patriot, Bekasi, Selasa (15/8/2017).
Hal ini membuat Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, angkat bicara.
"Tentu saja tidak kami diamkan. Ya, kami pulangkan dan tidak akan dipakai lagi,” ujar Joko Driyono.
Sebelumnya, manajemen PSM Makassar resmi melayangkan protes ke PSSI.
(Baca Juga: Bantai Tim Ronaldinho, Kurniawan Dwi Yulianto Kibarkan Bendera Indonesia di Negeri Orang!)
Karena wasit Bonyadifard Mooud dinilai telah melakukan beberapa keputusan yang merugikan tim tamu yang berjulukan Juku Eja.
Sang pengadil asing ini dengan menganulir gol Willem Jan Pluim dan mengganjar gelandang asal Belanda itu dengan kartu kuning.
Aduan dari PSM Makassar ini diterima oleh Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono.
“Beliau (Joko Driyono) merespons protes kami dengan berjanji akan menindaklanjutinya," tutur Andi Widya Syadzwina, Media Officer PSM Makassar.
"Kami melakukan protes ini semata agar pertandingan di Liga 1 selanjutnya berjalan adil dan berkualitas,” ucapnya.