Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kegagalan PSS Sleman meraih tiket promosi ke Liga 1 membuat banyak kalangan merasa sedih.
Tidak hanya dari fans PSS Sleman, kesedihan juga dirasakan oleh playmaker Madura United, Slamet Nurcahyo.
Slamet bukan pemain yang asing dengan nama PSS Sleman.
Pemain yang kini berusia 34 tahun pernah membela PSS Sleman selama tiga tahun.
Slamet menjadi pilar klub berjuluk Super Elang Jawa pada tahun 2006 hingga 2009.
Jadi, wajar jika Slamet ikut sedih dengan kegagalan PSS Sleman.
(Baca Juga: Ketua MPR Angkat Bicara Soal Duka Sepak Bola Indonesia atas Kematian Banu Rusman)
Padahal, tim asuhan Freddy Muli punya materi pemain yang sangat bagus.
Selain itu, PSS Sleman juga selalu mendapatkan dukungan yang fanatik dari para pendukungnya.
“Yang pasti saya sedih PSS Sleman tidak promosi. Materi pemain bagus ditambah penonton yang fanatik."
"Tapi sayang sekali tidak lolos. Tidak ada yang kurang dari PSS. Tapi, itulah sepak bola,” kata Slamet kepada Bolasports.
Kesedihan Slamet bukan hanya kerena pernah bermain di Sleman, dan keluarganya juga tinggal di Sleman.
Pemain yang mengawali karier bersama Persebaya Surabaya ini sedih karena punya banyak teman yang bermain di PSS.
(Baca Juga: Menang atas Persiwa, Madura FC Tetap Gagal ke Babak 8 Besar Liga 2)
Slamet mengaku masih sering saling kontak dengan para pemain pilar PSS seperti Busari, Rosi Noprihanis dan pemain-pemain lain.
“Pastinya saya masih sering kontak dengan mereka semua,” tutur Slamet.
PSS sejatinya sangat diunggulkan untuk promosi ke Liga 1.
Mahadirga Lasut dan kawan-kawan tampil perkasa di babak penyisihan dengan mengkoleksi 34 poin dari 14 laga di Grup 3.
Langkah PSS harus terhenti di babak 16 besar.
Pada persaingan di Grup A babak 16 besar Liga 2, PSS hanya mampu mengkoleksi 8 poin saja.
Jumlah tersebut sama dengan milik PSPS Riau.
Sang rival berhak atas posisi kedua klasemen karena unggul jumlah selisih gol.
Meski kegagalan ini menyedihkan, Slamet meminta fans PSS tidak berkecil hati.
Baik itu BCS maupun Slemania diharapkan tetap memberikan dukungan penuh.
“Jangan pernah berhenti mendukung tim kesayangan PSS,” tutup Slamet.