Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Persib kembali terlibat dalam pusaran polemik. Maung Bandung tengah dalam penyelidikan Komisi Disiplin PSSI akibat mogok main di menit ke-83 saat menghadapi Persija, Jumat (3/11).
Penulis: Andrew Sihombing
Dalam laga tersebut, skuat asuhan Emral Abus sempat enggan meninggalkan ruang ganti untuk memulai babak kedua.
Kabar yang berembus menyebut tim asal Kota Bandung tersebut kecewa dengan tidak disahkannya gol sundulan Ezechiel N'Douassel oleh wasit Shaun Evans asal Australia.
Emosi Pangeran Biru memuncak setelah bek Vladimir Vujovic dikenai dua kartu kuning, pertama akibat pelanggaran terhadap Rohit Chand dan satunya lagi karena protes keras kepada wasit atas hukuman yang diterima sebelumnya itu.
Kegeraman mereka ditambah dengan hadiah penalti yang diberikan sang pengadil kepada Persija di menit ke-76.
Manajer Persib, Umuh Muchtar, tanpa dinyana mendekat dan meminta para pemainnya tak melanjutkan pertandingan.
Sempat menunggu selama beberapa saat, Evans akhirnya meniup peluit tanda pertandingan berakhir pada menit ke-83.
Tak Dibenarkan Umuh awalnya menyebut siap menanggung hukuman yang bakal diberikan PSSI.
"Pasti akan dihukum. Kami tetap menerima hukuman itu," katanya dalam konferensi pers pascalaga seperti dilansir Bolasport.
Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom) pada
Namun, sekarang seperti ada upaya dari Persib untuk berkelit. Umuh mengatakan bahwa tindakannya mengumpulkan pemain adalah demi berdiskusi.
Entah diskusi soal apa yang dimaksud sang manajer.
Belakangan, asisten pelatih Herrie Setyawan menyebut timnya tidak meminta berhenti dan para pemain berkomunikasi soal skema tim yang mesti diubah setelah Vlado terkena kartu merah.
Umuh, Herrie, maupun pemain Persib tentu boleh membela diri.
Namun, tak ada hal yang membenarkan tindakan Umuh mengumpulkan pemain, entah untuk alasan diskusi atau apa pun, terlebih tanpa komunikasi dengan wasit.
Bila pun Persib merasa ada masalah dengan sang pengadil, protes bisa dilakukan secara resmi kepada PSSI maupun PT LIB sebagai operator kompetisi.
Akibat ulahnya, Persib dihadapkan dengan pasal 13 Regulasi Liga 1 ayat 1 (c) yang menyatakan bahwa setiap klub dapat dianggap dan dinyatakan mengundurkan diri dari Liga 1 apabila meninggalkan lapangan atau stadion sebelum selesainya pertandingan.
"Pasal itu memang bisa berlaku atas Persib. Tapi, semua masih menunggu keputusan Komdis dulu," katanya.
Bukan baru kali ini Pangeran Biru berulah di Liga 1 musim 2017.
Sebelumnya, komisaris tim, Kuswara S. Taryono, pernah berada di bangku cadangan dengan terdaftar sebagai kitman.
Tim yang kerap disindir sebagai anak emas PSSI ini pun disebut hanya menggunakan pelatih Emral Abus sebagai topeng demi memenuhi syarat lisensi, sementara kursi kepelatihan sesungguhnya tetap dipegang oleh Herrie.
Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom) pada