Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Usai mendapatkan striker Kalteng Putra yang merupakan top scorer Liga 2, Rivaldy Bawuo, Arema FC bergerak cepat mencari pemain di posisi yang berbeda.
Kali ini yang jadi fokus buruan klub berjuluk Singo Edan tersebut adalah pemain dengan posisi stoper.
“Selanjutnya kami membutuhkan satu orang lagi di posisi stoper. Ini sebagai hasil evaluasi dari kelemahan Arema FC di musim lalu,” ujar pelatih Arema FC, Joko Susilo kepada BolaSport, Senin (27/11/2017).
Pada kompetisi Liga 1 lalu, Arema FC dihadapkan pada dilema di lini belakang. Mereka memang memiliki duet tangguh Arthur Cunha dan Bagas Adi Nugroho.
(Baca Juga: Banyak Lewatkan Peluang Cetak Gol, Kylian Mbappe Masih Bermain untuk AS Monaco)
Namun, kuatnya pertahanan mereka hanya sampai pada pekan ke-5 Liga 1. Hal itu setelah Bagas mendapatkan panggilan dari Timnas Indonesia U-23.
Tidak memiliki pelapis dengan posisi stoper murni membuat Arema FC terpaksa harus merotasi beberapa pemain yang dianggap mampu berposisi sebagai stoper kendati posisi aslinya bukan stoper.
Mereka diantaranya adalah Junda Irawan yang berposisi asli sebagai bek kiri, Syaiful Indra Cahya di bek kanan, Hanif Sjahbandi dengan posisi asli gelandang, serta Ahmet Atayev yang berposisi asli sebagai gelandang serang.
Rotasi tersebut tidak berjalan maksimal, apalagi ketika Arthur harus absen karena cedera atau akumulasi kartu.