Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Roberto Gomez memulai karier kepelatihan saat menjadi asisten Griguol di Gimnasia y Esgrima La Plata pada 1994.
Pada 1999, setelah tak diizinkan menukangi Mallorca karena persyaratan periode kepelatihan minimum, Gomez diangkat sebagai asisten mantan rekan setimnya, Hector Cuper, di Valencia.
Saat Cuper hijrah menukangi Inter Milan, Gomez pun tetap diboyong ke Italia.
Jalinan kerjasama keduanya putus di akhir musim 2002-2003 kala Gomez memutuskan kembali ke Argentina untuk melatih Gimnasia La Plata.
"Mario adalah orang jujur, tenang, dan memahami sepak bola. Setiap pelatih membutuhkan orang seperti dia di dekatnya," ucap Cuper seperti dilansir dari situs resmi Inter.
Kami mengenal satu sama lain dengan sangat baik. Kepergiannya adalah kehilangan besar dan saya sedih karenanya. Dia memutuskan kembali ke Argentina karena ada masalah dengan keluarga," tuturnya.
3. Berjaya di JDT
Gomez bergelimang kejayaan saat menjadi pelatih Johor Darul Ta'zim (JDT).
Klub yang berbasis di Johor Bahru ini dibawanya meraih dua gelar Liga Super Malaysia, sepasang mahkota Piala FA Malaysia, serta menciptakan sejarah sebagai klub Asia Tenggara pertama yang memenangi Piala AFC pada 2015.