Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Bukan di Liga Malaysia, Ternyata PSSI Lebih Ikhlas Jika Evan Dimas dan Ilham Udin Bermain di Liga Ini

By Nina Andrianti Loasana - Rabu, 20 Desember 2017 | 21:03 WIB
Ilham Udin (dua dari kiri) dan Evan Dimas (tiga dari kiri) saat merayakan gelar juara Bhayangkara FC di Stadion Patrit Chandrabhaga, Bekasi, pada Minggu (13/11/2017) (FERI SETIAWAN/BOLASPORT.COM)

Belum lama ini, Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi sempat membuat komentar pedas mengenai rencana kepindahan pemain Bhayangkara FC, Evan Dimas dan Ilham Udin Armaiyn ke Selangor FA.

Bergabungnya Evan Dimas dan Ilham Udin ditakutkan Edy akan mempengaruhi gaya permainan timnas U-23 Indonesia di Asian Games 2018.

Terlebih lagi sebagai pemain timnas Indonesia Evan Dimas dan Ilham Udin kemungkinan besar bakal dipanggil Luis Milla untuk mengikuti pemusatan latihan timnas U-23 Indonesia jelang Asian Games 2018.

Kedua pemain tersebut dikhawatirkan enggan dilepas oleh Selangor FA lantaran Asian Games bukan agenda FIFA.

Padahal, Evan Dimas dan Ilham Udin juga diproyeksi menjadi pemain inti di tim Merah Putih untuk Asian Games 2018 demi finis di posisi empat besar.

PSSI melaui sekjendnya Ratu Tisha menyatakan bahwa PSSI tidak pernah melarang para pemainnya untuk melanjutkan karier di luar negeri termasuk Malaysia.

"Kami hanya membeberkan masalahnya. Ini pandangan kami dan cara kami menyelesaika. Kami tidak ada harus begini-begitu. Ini sepak bola.
PSSI tidak melarang. 2018 begitu spesial, di mana negara tempat pilihan," kata Tisha di Kantor PSSI, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (19/12/2017).

Lebih lanjut Tisha mengatakan berdasarkan perkembangan dan pertumbuhan industri dan studi banding yang sudah dilakukan, Indonesia dan Malaysia memiliki rivalitas sangat tinggi.


Evan Dimas Darmono dan Ilham Udin Armaiyn siap membela Merah-Putih kapan pun dibutuhkan.(INSTAGRAM.COM/EVHANDIMAS)

Tak hanya itu, Tisha mengklaim sepak bola Malaysia dengan Indonesia memiliki perbandingan sedikit dengan instesitas di Tanah Air lebih bagus.

PSSI bisa mengikhlaskan Evan Dimas dan Ilham Udin apabila memperkuat klub asal Jepang, Spanyol, atau setidaknya Thailand.

Sebab, kompetisi di sejumlah negara tersebut kualitasnya di atas Indonesia.

"Jadi gambarannya seperti itu. Bukan hal yang berupa perintah, kami beberkan masalahnya. Kepentingan panggil agen sehingga kita tahu, keluarlah gambaran-gambaran kami, sehingga dia tahu," kata Tisha.

"Nah yang menjadi sangat krusial adalah ketika dia dalam radar pemantauan inti dari pemain timnas. Tapi saya tak mau mengecilkan arti menjadi pemain timnas. Harusnya terbalik. Harusnya perjuangan bukan dari sisi timnas yang datang dan bilang jangan begini begitu. Makna menjadi pemain timnas ini tidak sekadar proses dari kemarin, tapi juga ke depannya yang harus dilaksanakan," ucap Tisha mengakhiri.

Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, juga menegaskan bahwa ia lebih ikhlas melepas para pemain Indonesia untuk bergabung dengan klub-klub besar asal Spanyol ataupun Belanda.

"Ada aturannya yang disebut dengan ITC (International Transfer Certificate) itu harus ditaati. Namun, yang lebih penting adalah kalau pemain kita dipanggil oleh negara yang bisa membesarkan mereka seperti dari Spanyol atau Belanda saya izinkan dia," lanjut Edy Rahmayadi.

"Tetapi, kalau Malaysia, siapa pemain Indonesia yang dipanggil ke Malaysia kembali dan menjadi lebih baik?" jelas Edy.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P