Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sebagian kalangan memang meragukan Dzumafo bisa menyamai ketajaman Spaso.
Akan tetapi, bila pun itu terjadi, Bhayangkara bisa menutupinya dengan memaksimalkan ketajaman lini kedua.
Paulo Sergio mengemas 9 gol pada Liga 1 musim lalu.
(Baca Juga: Bima Sakti Sebut Pemain yang Bisa Lebih Baik dari Dirinya)
Untuk musim 2018, kedatangan Zah Rahan membuat McMenemy berniat menjadikan Paulo sebagai second-striker.
Pada posisi terakhir ini, Sergio nyatanya bisa menjadi topscorer DPMM dengan koleksi 12 gol saat menjuarai Liga Singapura 2015.
Adapun Zah Rahan mengoleksi 8 gol pada Liga Super Malaysia 2017.
Sementara itu, Venry Mofu merupakan pencetak gol terbanyak Semen Padang pada Liga 1 musim lalu dengan 11 gol.
4. Paulo Sergio dan Lee Yoojoon
Kepastian bertahannya Paulo Sergio adalah keuntungan Bhayangkara FC.
Status eks rekan setim Cristiano Ronaldo tersebut sebagai Pemain Terbaik Liga 1 2017 tentu sudah cukup untuk menggambarkan kualitas sang pemain.
Satu keputusan jitu lain adalah mempertahankan Lee Yoojoon.
Gelandang bertahan asal Korea Selatan ini merupakan pemilik catatan tekel sukses tertinggi pada Liga 1 musim lalu (100).
Selain piawai sebagai pemutus serangan lawan, gelandang yang seperti tak kenal lelah ini juga cermat menyeimbangkan lini pertahanan dengan serangan.
"Lee adalah pemain yang sangat bagus. Saya rasa dia tidak mendapat apresiasi yagn cukup atas kontribusinya bagi kamu musim lalu. Dia salah satu pemain terpenting yang kami pertahankan musim lalu," ucap Simon McMenemy.