Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Meski begitu, sekembalinya McMenemy bersama pasukan ke Filipina, mereka mendapat sambutan bak pahlawan.
(Baca Juga: Inilah 5 Tim yang Paling Rutin Tampil di Perempat Final Liga Champions, Salah Satunya Manchester United)
"Ada banyak orang di bandara dan menunggu kedatangan kami. Ada banyak kamera dan semua orang melakukan wawancara. Rasanya kami seperti menghidupkan olahraga baru di Filipina!" tutur McMenemy seperti dilansir BolaSport.com dari BBC.
BBC juga menyoroti sepak terjang McMenemy kala melatih tim Indonesia.
Diawali kericuhan di derbi Kalimantan hingga akhirnya menjadi juara pada 2017 bersama Bhayangkara, McMenemy menjadi bahan pembicaraan.
Secercah Cahaya Manchester United dalam Kelamnya Kekalahan dari Sevilla https://t.co/EK3CGe6PED
— BolaSport.com (@BolaSportcom) 14 Maret 2018
Keberhasilan McMenemy itu memunculkan kabar dirinya bakal kembali ke Skotlandia untuk melanjutkan karier kepelatihan.
Namun, pelatih 40 tahun itu tak mau memusingkan kabar tersebut.
Sekalipun tak ada yang mengetahui nama dan prestasi yang dia torehkan di Indonesia, McMenemy merasa tak masalah.
(Baca Juga: Chelsea Kalah dari Barcelona karena Tuah Putra Ketiga Lionel Messi)
Sebab, di kampung halamannya McMenemy merasa pelatih-pelatih muda sulit berkembang dan justru di anak tirikan.
"Beberapa tahun yang lalu saya mengirimkan lamaran untuk menjadi pelatih Clyde (klub kasta kedua Liga Skotlandia). Namun mereka menolak karena saya tak pernah berbuat banyak untuk Skotlandia," tutur McMenemy.
"Mungkin dia benar tetapi faktanya saya melatih tim nasional di depan 90 ribu orang di semifinal sebuah turnamen besar," ujar dia menambahkan.