Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sepak bola Indonesia pernah dirundung awan hitam tepat pada hari ini 18 tahun silam atau 3 April 2000.
Legenda Persebaya Surabaya dan timnas Indonesia, Eri Irianto, menghembuskan nafas terakhirnya.
Meneguhkan bahwa sepak bola adalah jalan hidupnya, Eri justru mendapat nasib tak baik bersama si kulit bundar.
Meninggal pada usia 26 tahun, Eri Irianto meninggalkan sepak bola pada usia yang sangat belia, pada era keemasan.
(Baca Juga: Nasib Sial! Sempat Dilirik Luis Milla, Bintang Muda PSMS Ini Malah Jadi Koban Kemurkaan Djanur)
Eri Irianto meninggal dunia setelah insiden dalam laga Persebaya kontra PSIM Yogyakarta di Stadion Gelora 10 November, 3 April 2000.
Pemicunya, Eri bertabrakan dengan pemain PSIM asal Gabon, Samson Noujine Kinga, sehingga pingsan dan dilarikan ke rumah sakit.
Malam harinya, Eri Irianto mengembuskan nafas terakhir karena serangan jantung di Rumah Sakit Dr. Soetomo, Surabaya.
Sang Firaun Perintahkan agar Lionel Messi Diisolasi https://t.co/i86nodjPoK
— BolaSport.com (@BolaSportcom) 3 April 2018
Kepergian Eri meninggalkan duka mendalam bagi Bonek dan Persebaya sehingga memensiunkan nomor punggung 19.
Semasa menjadi pesepak bola, ia pernah membela Petrokimia Putra, Kuala Lumpur FA, dan Persebaya Surabaya.
(Baca Juga: Jadi Korban Liga Thailand, Eks Mitra Kukar Ini Seolah Tuai Karma Usai Kucilkan Liga 1)
Bersama Petrokimia, ia pernah bermain bersama beberapa nama tenar, seperti Jacksen F. Tiago dan Widodo Cahyono Putro.
Pada musim 1996, Eri memilih terbang ke Malaysia untuk bergabung dengan Kuala Lumpur FA, tapi hanya bertahan satu musim.
Pada musim berikutnya, Eri mulai petualangannya bersama klub besar asal Jawa Timur, Persebaya Surabaya.
Terungkap, Lionel Messi Dilarang Lakukan Hal Ini Sebelum Bermain dan Cetak Gol Kontra Sevilla https://t.co/zItwYkrdWR
— BolaSport.com (@BolaSportcom) 2 April 2018
Meski lahir di Sidoarjo, Eri justru memilih Persebaya sebagai pelabuhannya usai berpetualang di Liga Malaysia.
Tak hanya di ranah klub, ia pernah menjadi bagian timnas Indonesia.
(Baca Juga: Wah! Ada Kejanggalan di Bench Persib Bandung, Fernando Soler Alih Jabatan)
Ia pernah menjadi bagian timnas di SEA Games ke-18 Thailand, kualifikasi Piala Asia 1996, dan beberapa laga lain.
Eri Irianto dikenal sebagai gelandang pekerja keras sekaligus pemain tengah yang dikaruniai sepakan mematikan.
Setidaknya, kini nama Eri Irianto sudah menjadi bagian penting dalam perjalanan sepakbola Indonesia.
Tak hanya aksi-aksi dan kontribusinya di lapangan, sosok Eri juga selalu dikenang sebagai pahlawan skuat Garuda.