Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Catatan Fase Awal Liga 1 2018 - Pola 2 Striker Kian Dilirik

By Andrew Sihombing - Kamis, 5 April 2018 | 17:40 WIB
Penyerang Persija Jakarta, Addison Alves, berduel dengan pemain Bhayangkara FC, Nikola Komazec, pada laga pembuka Liga 1 2018 di Stadion Utama GBK pada Jumat (23/3/2018). (HERKA YANIS PANGARIBOWO/BOLASPORT.COM)

Kecenderungan penggunaan dua striker sejajar terlihat di fase awal Liga 1 2018. 

Saat bertandang ke markas Sriwijaya FC pada pekan kedua, lini depan Persib terlihat berbeda.

Asisten pelatih Fernando Soler, yang ditugasi memimpin tim karena pelatih Mario Gomez kembali ke Argentina menemani sang istri yang sakit, menurunkan Ezechiel N'Douassel dan Jonathan Bauman sekaligus sejak sepak mula.

Pada pertandingan pertama melawan PS Tira, posisi ujung tombak ditempati sendirian oleh Ezechiel.

(Baca Juga: Daftar 5 Klub Pencetak Gol Terbanyak Liga Indonesia Sepanjang Masa, Termasuk Persib dan Persija)

Kendati duet Ezechiel-Bauman belum dipatenkan, setidaknya demikian menurut asisten pelatih Herrie Setyawan, perubahan tersebut seperti menegaskan tren kian diliriknya pola dua striker oleh kontestan Liga 1.

Selama beberapa tahun ke belakang, klub-klub Indonesia lebih familiar dengan formasi 4-3-3 di mana posisi penyerang tengah biasanya dihuni pilar impor.

Selain karena minimnya penyerang lokal berkualitas, kecenderungan ini tak lain karena menumpuknya pesepak bola Indonesia yang bisa berlari cepat.

Oleh pelatih, kelebihan ini biasanya dimaksimalkan dengan menerapkan skema penyerang sayap.

Bahkan oleh Danurwindo, Direktur Teknik PSSI, 4-3-3 disebut sebagai skema yang paling Indonesia. Adapun formasi 4-3-3 itu terkadang dimodifikasi menjadi 4-2-3-1.