Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Walau begitu, sejumlah klub nyatanya tetap nyaman mengusung pola berbeda.
(Baca Juga: Persib Tak Kunjung Paham Cara Maksimalkan Febri Hariyadi)
Pelatih Bhayangkara FC, Simon McMenemy, misalnya, pede menyebut timnya mengusung pola 4-4-2 diamond di Liga 1 musim lalu kendati The Guardians juga kerap tampil dengan 1 penyerang tengah di awal laga.
Pola dua striker itu yang dipertahankan pada musim ini.
Saat menghadapi Persija di laga kick-off Liga 1 2018, Mcmenemy memercayai lini depan kepada Nikola Komazec dan Vendry Mofu.
Pada laga berikut melawan PSMS Medan, giliran Komazec diduetkan dengan penyerang gaek Herman Dzumafo Epandi.
Adapun klub lain yang memakai dua striker ialah Borneo FC.
Sebagaimana data yang didapat BolaSport.com dari Labbola, pada laga pertamanya kontra Sriwijaya saat masih ditukangi oleh Iwan Setiawan, Pesut Etam tampil dengan formasi 4-2-3-1 di mana Lerby Eliandry diserahi tugas sebagai bomber tunggal.
Begitu posisi Iwan digantikan oleh Dejan Antonic, Borneo FC bermain dengan duet Lerby-Titus Bonai di lini depan kontra Mitra Kukar.
(Baca Juga: Evan Dimas Akan Hadapi Achmad Jufriyanto di Perempat Final Piala FA, Pelatih Kuala Lumpur FA Was-was)
Borneo sebenarnya familiar dengan formasi 4-4-2 karena memang sering dipakai saat masih ditukangi oleh Dragan Djukanovic pada ISC 2016 dan 14 pertandingan Liga 1 2017.
Hanya, belakangan Lerby kerap dijadikan striker tunggal dengan dukungan Shane Smeltz atau pemain lain di belakangnya.