Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Mengusung niat memperbaiki pencapaian musim lalu, Persib justru terpuruk di periode awal Liga 1 2018.
Maung Bandung untuk sementara menempati peringkat ke-15 klasemen sementara dengan tabungan 1 poin.
Raihan nilai itu berasal dari hasil imbang saat menjamu PS Tira dan kekalahan di markas Sriwijaya FC.
Asisten pelatih Persib, Herrie Setyawan, menolak bila periode kompetisi yang masih terlalu dini dijadikan alasan memahami performa Dedi Kusnandar dan kolega.
(Baca Juga: Persib Tak Kunjung Paham Cara Maksimalkan Febri Hariyadi)
"Alasan bahwa kompetisi baru melewati dua pertandingan itu kan cuma jawaban klise," kata salah satu pilar Timnas Indonesia saat merebut medali emas sepak bola di SEA Games 1991 tersebut kepada BolaSport.com.
"Kami akan berusaha lebih baik. Pada dua pertandingan sebelumnya, faktor utamanya hanya karena kurang beruntung," tutur pelatih yang akrab disapa Jose tersebut.
Hanya, pernyataan terakhir Herrie juga tak memberi jawaban menyeluruh.
Karenanya, BolaSport.com mencoba menjabarkan sejumlah permasalahanan Persib yang berpotensi membuat tim asal Kota Kembang kesulitan sepanjang musim ini.
1. Lini belakang
Pada usianya yang menginjak 37 tahun, I Made Wirawan masih bisa tampil impresif di bawah mistar Persib.
Masalahnya, eks pemain Perseden Denpasar tersebut tak mendapat perlindungan prima dari pemain belakang Persib.
Dari 4 bek milik Pangeran Biru, hanya Bojan Malisic yang bisa meyakinkan suporter.
Adapun kualitas Tony Sucipto dan Henhen Herdiana bisa diperdebatkan, sementara Wildansyah, yang menjadi duet Malisic di jantung pertahanan, justru memunculkan keraguan.
Pada Liga 1 musim lalu, catatan 36 gol yang diderita Persib hanya kalah dibandingkan Persija.
(Baca Juga: Mario Gomez Sebut Persib Masih Lemah dalam Hal Ini)
Adapun saat ini Maung Bandung sudah kebobolan 4 kali atau cuma lebih baik dibandingkan Arema FC dan Barito Putera.
Hal ini yang membuat pelatih legendaris Persib, Indra Thohir, angkat bicara.
"Saya kasihan pada Made (Wirawan) yang harus bekerja keras menahan gempuran pemain Sriwijaya FC karena pertahanan Persib mudah ditembus," ujar Thohir kepada Bolasport.com.
2. Kedalaman tim
Kelemahan di lini belakang Persib mungkin bisa sedikit terobati begitu Victor Igbonefo fit dan bisa merumput.
Tapi, ada dua hal yang perlu diperhatikan terkait bek naturalisasi berusia 32 tahun tersebut.
Pertama, Igbonefo disebut masih membutuhkan waktu hingga tiga pekan ke depan untuk bisa betul-betul bugar dan siap tampil.
Hingga masa tersebut, suporter Persib masih harus deg-degan setiap kali tim lawan melancarkan serangan.
Bila pun sudah kembali merumput, tidak ada yang bisa memastikan apakah Igbonefo bisa langsung kembali ke performa terbaiknya sebelum mendapatkan cedera lutut.
Kedua, hadirnya Igbonefo, terutama dengan rekam jejaknya selama ini, memang berpotensi memperkukuh pertahanan Maung Bandung.
Duetnya dengan Malisic bisa menyulitkan penyerang klub Liga 1 mana pun.
Tapi, bila sewaktu-waktu duet ini kembali pecah akibat ada yang absen, Persib hanya akan kembali terjatuh ke lubang yang sama.
Hal ini memang tak lepas dari buruknya kedalaman skuat tim kebanggaan warga Jawa Barat tersebut.
Wildansyah maupun bek muda Indra Mustafa tak bisa disejajarkan dengan Malisic serta Igbonefo.
Minimnya kedalaman ini juga terlihat pada pos bek sayap, gelandang, hingga striker.
(Baca Juga: Berikan Kritik Tajam kepada Soler, Bobotoh Berikan Penjelasan)
Untuk posisi Febri Hariyadi misalnya, siapa yang bisa menyajikan kualitas setara bila anak muda ini absen karena dipanggil timnas?
Begitu juga dengan pelapis Oh In-kyun sebagai gelandang serang.
Atau, siapa berani menyebut Airlangga Sucipto punya kualitas setara Ezechiel N'Douassel dan Jonathan Bauman?
3. Tekanan
Tekanan adalah hal yang kerap hadir seiring dan sejalan dengan status Persib sebagai tim besar yang punya sejarah hebat serta suporter masif.
Kondisi ini yang boleh jadi sudah mulai dirasakan pelatih Roberto Carlos Mario Gomez.
Manchester City Bakal Korbankan Liga Inggris Demi Kesempatan di Liga Champions https://t.co/qaVhmQXQtq
— BolaSport.com (@BolaSportcom) April 6, 2018
Manajemen Persib sebelumnya menyebut bahwa laga pekan ketiga kontra Mitra Kukar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Minggu (8/4/2018), sebagai penentu untuk mempertimbangkan performa Gomez.
Tekanan yang dihadapi Gomez saat ini bisa disamakan dengan Dejan Antonic pada 2016.
Pelatih yang disebut terakhir sudah diminta mundur sejak melakoni pekan kedua turnamen ISC 2016.
Musim lalu, tekanan kepada Djadjang Nurdjaman sebagai orang nomor satu di kursi kepelatihan sudah muncul sejak pekan kelima hingga akhirnya mengundurkan diri tak lama berselang.
4. Skema permainan
Keberanian asisten pelatih Fernando Soler menerapkan skema 4-4-2 saat menghadapi Sriwijaya FC cukup mengejutkan.
Persib, yang terbiasa menggunakan formasi striker tunggal, terlihat gagap memaksimalkan duet Ezechiel N'Douassel dan Jonathan Bauman.
Pemain yang disebut terakhir baru bergabung dengan tim sekitar 2-3 pekan.
Boleh jadi ia masih butuh waktu lebih untuk beradaptasi dengan rekan-rekan setimnya.
Bila memang masih butuh waktu, keputusan menurunkan Bauman sejak sepak mula melawan tim yang sudah matang seperti Sriwijaya tentu membingungkan.
(Baca Juga: Sutiono Lamso: Bauman Tidak Istimewa)
Masalah belum selesai di situ. Asisten pelatih Maung Bandung, Herrie Setyawan, menyebut skema yang dipakai melawan Sriwijaya belum bisa disebut permanen.
Setidaknya, menurut Herrie, pemain yang bakal menempati pos inti masih belum baku.
"Semua masih berpeluang. Lihat strategi saja siapa yang dipasang di tiap pertandingan," tuturnya.
Apakah ini berarti Persib belum juga menemukan komposisi tim inti terkuatnya? Jangan sampai begitu, ya.