Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Tiga Koneksi Anak dan Ayah untuk Klub Liga 1 2018 - Ada 'Pembelot', Penyempurna, serta Penerus

By Estu Santoso - Senin, 9 April 2018 | 19:19 WIB
Manajer Sriwijaya FC, Ucok Hidayat (kanan) bersama Pelatih Rahmad Darmawan (bertopi), pelatih fisik, Rasiman dan jajaran staf pelatih. (Instagram.com/ucok.hidayat)

BOLASPORT.COM – Liga 1 musim 2018 cukup menarik jika dikulik dari sisi keluarga dalam arti hubungan ayah dan anak. Sebab, ada tiga pasang ayah dan anak yang berada dalam satu klub.

Koneksi pasangan ayah dan anak kandung pada Liga 1 musim 2018 ini cukup menarik.

Sebab, tiga anak itu merupakan putra tiga orang yang sebelumnya juga pesepak bola dan kini bekerja sebagai asisten pelatih.

Hebatnya lagi, tiga anak ini adalah pemain yang membanggakan karena menjadi bagian timnas U-19 dan U-23 Indonesia.

(Baca juga: Putra Legenda Klub Indonesia Ini Cetak Gol Penting di Liga Singapura)

BolaSport.com merangkum tiga koneksi anak dan ayah tersebut:

’PEMBELOTAN’ SYAHRIAN ABIMANYU DARI SANG AYAH, RASIMAN

Siapa pesepak bola muda yang paling bersinar selama pramusim 2018 di Indonesia?

Syahrian Abimanyu, mungkin itu salah satu yang dinilai bersinar atau yang paling bersinar.

Sebab, pemuda 18 tahun yang ini memikat hati pelatih Sriwijaya FC, Rahmad Darmawan.

(Baca juga: Main 11 Menit, Sayang Terens Puhiri Gigit Jari di Liga Thailand 1)

Namun, pemain dengan sapaan Abi ini tampil bagus tak juga karena sang ayah, Rasiman, sebagai asisten pelatih Sriwijaya.

”Saya professional, walau ada papa di Sriwijaya FC. Karena, saya siap kerja keras,” tutur Syahrian kepada BolaSport.com pertengahan Februari 2018.


Pemain muda timnas U-23 Indonesia, Syahrian Abimanyu saat melayani pertanyaan wartawan di Lapangan ABC, Senayan, Jakarta, Sabtu (17/3/2018).(MUHAMMAD ROBBANI/BOLASPORT.COM)

Lantas, apakah Syahrian adalah penerus Rasiman di lapangan hijau?

Jawabannya ternyata tidak.

Sebab, Abi adalah gelandang bertahan dan Rasiman saat aktif main merupakan striker.

Kini, Syahrian juga jadi bagian penting timnas U-19 Indonesia.

ANDHIKA WIJAYA PENYEMPURNA MADE PASEK UNTUK BALI UNITED

Regulasi pemain U-23 harus dimainkan pada Liga 1 musim 2017 membuat pelatih Widodo Cahyono Putro memaksimalkan I Made Andhika Pradana Wijaya.

Ternyata, pemuda yang saat itu baru berusia 20 tahun menjawab kepercayaan dengan tampil bagus.

Andhika Wijaya pun jadi pemain yang cukup bagus dalam catatan statistic musim 2017.


Bek kanan Bali United, I Made Andhika Wijaya saat timnya menjamu Persela Lamongan pada laga Liga 1 musim 2017 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, 3 September 2017. (YAN DAULAKA/BOLASPORT.COM)

Dia melakukan tekel sukses 92 kali dan jadi nomor dua untuk catatan ini pada musim lalu.

Bali United pun memperpanjang kontrak dengan tambahan dua musim.

Padahal, Andhika masih terikat sampai 2018 pada tahun lalu.

Karakter bertahan Andhika mungkin turun dari sang ayah, walau I Made Pasek Wijaya adalah gelandang.

Namun, Andhika bisa dikatakan penyempurna ayahnya, sebab gaya menyerang sang anak juga bagus.

Sebagai bek kanan, Andhika tak hanya piawai bertahan tetapi jago membantu serangan.


Asisten pelatih Bali United, I Made Pasek Wijaya merupakan salah satu pemain timnas Indonesia pada SEA Games 1989 di Kuala Lumpur, Malaysia.(YAN DAULAKA/JUARA.NET)

Made Pasek yang merupakan asisten pelatih Bali United pun makin menguatkan kemampuan anaknya.

Meski satu tim dengan Made Pasek, Andhika juga bukan anak yang manja atau hasil nepotisme, sebab veto Bali United milik Widodo selaku pelatih kepala.

ASNAWI MANGKUALAM PENERUS BAHAR MUHARAM YANG LEBIH MODERN

Bahar Muharam adalah bek tangguh PSM Makassar pada era 1990-an.

Kini, Bahar merupakan asisten pelatih PSM dan jadi salah satu tangan kanan Robert Rene Alberts.

Namun sejak 2017, dari keluarganya, Bahar tak sendiri bersama skuat Juku Eja.


Aksi gelandang PSM Makassar, Asnawi Mangkualam Bahar, pada sesi seleksi tahap ketiga Indonesia di Lapangan Sekolah Pelita Harapan (SPH), Karawaci, Tangerang, Banten, Kamis (9/3/2017) pagi WIB. ( HERKA YANIS PANGARIBOWO/BOLA/JUARA.NET )

Putra Bahar yang bernama Asnawi Mangkualam Bahar sudah kembali ke pangkuan PSM.

Sebab, dia naik kasta ke level senior pada musim 2016 saat menjadi bagian Persiba Balikpapan.

Pemuda yang memulai debut pro bersama Persiba pada usia 18 tahun ini makin berkembang bersama PSM.

Sebagai gelandang, Asnawi tangguh sebagai penghenti serangan lawan dan cakap membangun serangan dari tengah.

(Baca juga: Lukas Podolski Bareng Bek asal Thailand Bawa Klub Jepang Raih Kemenangan Penting)

Khusus kemampuan bertahannya, salah satu legenda PSM, Abdi Tunggal menyebut kalau Asnawi adalah pewaris utama dari kualitas milik ayahnya.

”Cara Asnawi bermain memang keras. Itu turunan dari ayahnya,” ucap Abdi awal Februari 2018.

Soal kualitas, Asnawi yang moncer pada jaman now tentu lebih modern dari Bahar.


Asisten pelatih PSM Makassar, Bahar Muharam (tengah) dalam sesi latihan timnya di Stadion Andi Mattalatta, Kota Makassar.(Tribunnews.com)

Asnawi pun dalam hal karier juga lebih baik dari ayahnya.

Sebab, selain pernah mencicipi tugas untuk timnas U-16 dan U-18, dia pilihan Luis Milla pada SEA Games 2017.

Saat itu, Asnawi salah satu amunisi timnas U-23 Indonesia dan pernah membela tim senior negeri ini.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P