Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Dengan adanya papan iklan elektronik, sebuah klub dipercaya bisa menghadirkan lebih banyak sponsor dan pengiklan untuk mendanai operasional tim.
Kini, ketika kontrak dengan pemilik papan iklan elektronik tersebut masih tersisa satu tahun, kerusuhan pecah di Kanjuruhan.
Papan iklan elektronik yang diyakini harga sewanya mencapai Rp 200 juta per pertandingan itu mengalami kerusakan.
Hal itu jelas merugikan manajemen Arema yang harus membayar ganti rugi atas kerusakan itu.
Selain LED E-Boardi, bench pemain di Stadion Kanjuruhan juga mengalami kerusakan.
(Baca Juga: Merinding! Begini Firasat Orang Tua Bonek yang Tewas dalam Bentrokan di Solo)
Namun, ketua panitia pelaksana (panpel) Arema FC, Abdul Haris, belum mengetahui apa saja total kerusakan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan.
"Kami belum menginventarisir apa saja yang rusak," tutur Haris seperti dilansir BolaSport.com dari Surya Malang.
"Kami masih memprioritaskan menangani penonton yang menjadi korban," tutur dia.