Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

PSSI Angkat Bicara Terkait Insiden Pengeroyokan Wasit Liga 3

By Adif Setiyoko - Rabu, 9 Mei 2018 | 12:12 WIB
Hakim garis terkapar di lapangan pada pertandingan Liga 3 zona Jawa Tengah antara Persitema Temanggung versus PSIP Pemalang (ISTIMEWA)

Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, menegaskan bahwa pihaknya tak akan memberi toleransi kepada pelaku kekerasan terhadap wasit dan asistennya di lapangan hijau. 

Sebelumnya, terjadi insiden yang mencoreng dunia sepak bola Indonesia, tepatnya pada laga babak delapan besar Liga 3 Zona Jawa Tengah (Jateng).

Insiden tersebut terjadi pada laga yang mempertemukan antara Persitema Temanggung dan PSIP Pemalang di Stadion Bumi Phala, Temanggung, Jawa Tengah, Minggu (6/5/2018).

(Baca juga: Mengerikan! Kekalahan Persija di Piala AFC 2018 Diberitakan Seperti Ini oleh Media Asing Ternama)

Wasit sekaligus asisten wasit menjadi korban pemukulan oleh beberapa oknum dalam laga tersebut.

Insiden serupa juga terjadi di pertandingan babak delapan besar Liga 3 2018 Zona Jawa Tengah antara Persibara Banjarnegara dengan Bhayangkara Muda.


Hakim garis terkapar di lapangan pada pertandingan Liga 3 zona Jawa Tengah antara Persitema Temanggung versus PSIP Pemalang(ISTIMEWA)

Wasit dipukul setelah memberikan kartu kuning kepada salah satu pemain Bhayangkara Muda yang melakukan pelanggaran keras kepada pemain Persibara di Stadion Sumitro Kolopaking, Banjarnegara, Minggu (6/5/2018).

Wasit yang merasa kesakitan pun menepi untuk akhirnya ditangani oleh tim medis.

Sang pengadil lapangan pun akhirnya dilarikan ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.

(Baca juga: Ilham Udin dan Evan Dimas Terancam Didepak Selangor FA, Tim Liga 1 Ini Paling Siap Menampung)

Terkait hal tersebut, Jokdri, sapaan akrab Joko Driyono, memastikan bahwa PSSI akan melakukan penindakkan terkait kejadian itu.

"Prinsipnya, tak ada toleransi terkait tindakan yang di luar garis disiplin olahraga. PSSI punya keyakinan Komdis di level Asprov akan melakukan tindakan tepat dan kita tunggu kemungkinan hukuman yang akan diberikan, dan bisa saja dimintakan diratifikasi di PSSI Pusat," kata Joko Driyono, dikutip dari kompas.com, Selasa (8/5/2018).

"Prinsipnya, tak ada ruang oleh pelanggaran yang dilakukan, khususnya kekerasan terhadap perangkat pertandingan," katanya.

PSSI belum memastikan terkait hukuman yang akan dijeratkan kepada para pelaku.

Namun, Jokdri menegaskan bahwa semua yang diputuskan pastinya sudah melalui sistem dan regulasi yang ada.

(Baca Juga: Persebaya Surabaya Terancam Dijerat Pasal Berlapis)

Pihaknya pun mencoba memberikan kepercayaan kepada perangkat disiplin di level Asprov terkait hal ini.

"Jangan sampai juga kita melakukan di luar usaha yang ditentukan. Kami punya norma bahwa Liga 3 ada tiga tahap, yakni dari tingkat provinsi, regional, dan nasional," kata Jokdri.

"Saat ini, di level provinsi dan Asprov punya wewenang sendiri. Namun, di level Asprov juga punya wewenang untuk menaikkan sanksi ini ke level nasional, seperti dari tingkat federasi ke level konfederasi," ujarnya menambahkan.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P