Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Hukuman Denda Dinilai Tidak Fair, Persebaya Surabaya Singgung Kontestan Liga 1 yang Lain

By Irfa Ulwan - Jumat, 11 Mei 2018 | 17:56 WIB
Pendukung Persebaya Surabaya menampilkan aksinya saat timnya melawan Arema Malang dalam pertandingan lanjutan Liga 1 di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Minggu (6/5/2018). Tuan rumah Persebaya Surabaya mengalahkan Arema Malang melalui gol tunggal Misbakus Solikin. (SURYA.CO.ID)

Persebaya Surabaya mendapatkan hukuman denda dengan total hingga Rp 410 juta dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.

Hukuman tersebut didapatkan Persebaya Surabaya setelah menggelar laga melawan Arema FC di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Jumat (4/5/2018) pekan lalu.

Di laga yang berhasil dimenangkan Persebaya dengan skor 1-0 itu, beberapa elemen tim berjuluk Bajul Ijo itu dinilai melakukan tindakan-tindakan indisipliner yang tidak mencerminkan spotivitas.

Komdis PSSI pun memberikan hukuman yang tertuang dalam tiga surat keputusan berdasarkan poin yang telah dilanggar.

Surat keputusan pertama yang didapat manajemen Persebaya bernomor 033/L1/SK/KD-PSSI/V/2018, surat itu menyoroti tingkah laku buruk suporter mereka.

(Baca Juga: Kalahkan Arema FC, Persebaya Surabaya Disanksi Komdis PSSI Rp 410 Juta)

Tim kebanggaan para Bonek itu kemudian menerima surat keputusan dengan nomor 034/L1/SK/KD-PSSI/V/2018 mengenai tingkah laku buruk suporter dan pengawas pertandingan.

Surat terakhir bernomor 035/L1/SK/KD-PSSI/V/2018, tentang tingkah laku buruk pemain.


Pemain Arema FC Masuk Ruang Ganti dikawal pihak keamanan usai laga melawan Persebaya di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Minggu (6/5/2018)(www.instagram.com/aremafans)

Mendapatkan pasal berlapis, Persebaya dikabarkan siap untuk melayangkan banding ke Komisi Banding.

"Kami keberatan dengan sanksi ini. Kami segera mengajukan banding," ujar Ketua Panpel Persebaya, Whisnu Sakti Buana.

(Baca Juga: Dijatuhi Denda Rp 410 Juta, Persebaya Surabaya Ajukan Banding)

Selain akan mengajukan gugatan banding secara resmi melalui mekanisme yang ada, Persebaya juga mengungkapkan keberatannya melalui sebuah cuitan di akun twitter resminya.

Cuitan tersebut seakan-akan mepertanyakan keputusan yang telah diambil oleh PSSI melalui komisi disiplinnya.


Gelandang Arema FC, Hendro Siswanto, menginjak perut pemain Persebaya Surabaya, Oktafianus, dalam laga ketujuh Liga 1 2018 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (6/5/2018) ( ISTIMEWA )

Namun, cuitan tersebut terdengar satire dan tampak dengan jelas membandingkan dengan kontestan Liga 1 yang lain.

"Ngapunten pak @PSSI, kami ga menghentikan pertandingan; Bonek ga turun lapagann ga melukai pelatih lawan sampai bocor; ga lari-lari telanjang juga lho," tulis akun resmi tersebut.

(Baca Juga: Kalahkan Arema FC, Persebaya Makin Percaya Diri Hadapi Borneo FC)

Persebaya menyinggung tim yang baru saja dikalahkannya itu telah menerima denda yang lebih sedikit daripada yang dibebankan pada Bajul Ijo.

Padahal, menurut Persebaya, pelanggaran yang dilakukan beberapa elemen Persebaya tidak lebih buruk jika dibandingkan dengan apa yang telah dilakukan salah satu kontestan Liga 1 tersebut.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P