Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Jujur, saya baru menemukan hal ini seperti di Indonesia. Kami hanya ingin menyuguhkan sepakbola, kami bukan gangster," katanya.
(Baca juga: PSMS Lakoni Tandang Kontra Persebaya, SMeCK Hooligan Gelar Tur ke Surabaya)
Ia bahkan membandingkan masalah tersebut, dengan kultur sepakbola di negaranya, Argentina, yang juga memiliki fan fanatik.
"Kalian tahu, di Argentina, fan sangat gila dan berbahaya, tapi seumur hidup saya baru pertama kalinya menumpangi ini," ucap Gomez.
"Hebatnya, walaupun fanatik dan berbahaya, fan tidak mau melukai pemain ataupun staf," katanya.