Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
”Kelompok suporter tidak perlu terlalu gaduh. Karena, semua itu dilakukan untuk kebaikan Sriwijaya yang telah menjadi kebanggaan masyarakat Sumsel,” ujar Muddai.
(Baca juga: Penyerang Asli Brasil yang 26 Kali Membela Timnas Italia Berpeluang Gabung Klub China)
Mudai juga menjelaskan, bahwa kelompok suporter tidak perlu turut campur soal evaluasi pemain dan urusan internal klub.
Sebab, Sriwijaya FC dipegang oleh manjemen dan perusahaan profesional yang mempunyai status kepemilikan saham.
”Sederhana saja, kami mendatangkan pemain dengan cara dibeli,” kata Muddai.
(Baca juga: Eks Striker Timnas Inggris dan Pemain Mungil Thailand Kompak Cetak Gol, Klub Jepang Ini Menang Besar)
”Begitu pula, jika kami ingin melepas tentunya klub ini harus menjual pada tim lain.”
Muddai berharap semua pihak dapat berpikir jernih, terkait apa yang dilakukan itu untuk kebaikan klub ini.
Apalagi sekarang ini, banyak talenta muda dari Sumsel yang berasal dari U-16 dan U-19 yang dioptimalkan dalam klub.
(Baca juga: Pemain Timnas Korsel Ini Cetak Gol untuk Klubnya, Dua Pekan Sepulang dari Piala Dunia 2018)
Selain itu juga, faktor kenyamanan pemain dalam klub menjadi pertimbangan utama.
”Misalnya jika ada pemain atau pelatih yang sudah tidak nyaman di Sriwijaya FC, silakan melakukan negosiasi. Begitu juga sebaliknya, jika manajemen tidak nyaman,” kata Muddai.