Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Buktinya melawan tiga tim papan bawah, PSMS Medan, PSIS Semarang dan Perseru Serui, PSM gagal menang. Mereka imbang dua kali dan sekali kalah.
Meski masih berada di papan atas, hal ini menjadi sinyal berbahaya bagi tim yang menargetkan juara musim ini.
“Kalau melawan tim papan bawah saja kami kelabakan, bagaimana menghadapi tim yang lebih hebat materi pemainnya?” lanjut Faisal.
Jika permasalahan PSM di tiga laga terakhir Liga 1 tidak dibenahi, hal itu dikhawatirkan bakal memengaruhi jejak rekam tim selama putaran kedua ini.
(Baca Juga: Gabung dengan PSIS Semarang, Rekrutan dari Liga 2 Ungkapkan Target)
Dari data statistik pula tercatat hingga pekan ke-19, PSM sudah kemasukan 25 gol. Sebanyak 10 gol kemasukan di laga kandang, sedangkan 15 gol di laga tandang.
Selain itu, lini tengah juga terlihat kewalahan meladeni permainan pemain Perseru. Duet Rizky Pellu dan Marc Klok tak efektif. Pun Wiljan Pluim sulit banyak bergerak lantaran dijaga ketat pemain lawan.
Hal itu membuat transisi menyerang ke bertahan, begitu pun sebaliknya tak berjalan terlalu baik.
Ada satu contoh saat peluang emas di depan gawang oleh Wiljan Pluim dan Guy Junior yang gagal berbuah gol karena terjadi miskomunikasi. (*)