Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Bagi Anda yang sering menonton pertandingan sepak bola Indonesia atau timnas Indonesia di layar kaca tentunya tak asing dengan sosok Valentino Simanjuntak.
Pria asal Batak ini memandu jalannya pertandingan-pertandingan atau berprofesi sebagai presenter olahraga.
Valen memiliki ciri khas yang bisa dibilang fenomenal saat memandu acara.
Biasanya, dia sangat "berisik" dan menggunakan jargon-jargon buatannya sendiri.
Dikatakan berisik karena dia sering heboh kegilaan dan berbicara cepat saat memandu pertandingan.
Kata "Jebreet" sering keluar dari mulut Valentino Simanjuntak untuk menggambarkan pemain saat menendang bola.
Jargon ini pula yang kemudian sangat melekat dalam diri Valen.
Apa rahasia Valen bisa memandu acara dengan bicara cepat bak seorang rapper?
"Saya senang pertanyaannya. Banyak yang bilang saya sejak lahir begitu, bisa bicara cepat. Padahal, hal ini memang dilatih," kata Valen saat berbincang dengan BolaSport.com di sela-sela acara Jebreetalk di Jakarta, Sabtu (15/8/2018).
Valen menyebut bahwa dia sering berlatih sehingga bisa berbicara cepat.
Latihan yang dilakukan Valentino Simanjuntak tidak terlalu serius. Dia bisa melakukannya di mana pun dan mengomentari apapun.
"Kalau di mobil, saya sering berkomentar kalau melihat apapun. Saya mengomentari orang sedang macetl. Ada pengamen saya komentari. Ada tukang gorengan sedang menggoreng, saya komentari," ungkap Valen.
"Akhirnya karena kebiasaan, melihat apapun jadi lancar saat berbicara cepat. Saya juga melakukan hal ini dalam kebiasaan sehari-hari," ujarnya menambahkan.
Valentino Simanjuntak mengakui berbicara cepat menjadi karakternya mengingat suara dia yang diakuinya tidak terlalu bagus.
"Saya bersyukur karena untuk ukuran radio, suara saya tidak laku. Suara saya cempreng," tutur pria yang memiliki latar belakang hukum ini.
"Saya pikir hal itu kelemahan, ternyata jadi keunikan. Gaya berbicara cepat dan kencang menjadi ciri khas saya," katanya menambahkan.
Lebih lanjut, Valen mengungkapkan rahasia menjaga aset pentingnya tersebut.
Tidak jarang suara Valen menjadi parau karena berbicara cepat dan menggunakan intonasi yang keras.
"Saya masih makan gorengan atau minum es. Tetapi, kalau tenggorakan sudah terasa tidak enak, saya banyak minum jahe. Kebetulan di dekat studio saya bertugas selalu ada yang menjual minuman jahe. Jadi, kalau sudah parah, bisa minum empat gelas saat siaran," tuturnya.
Valentino Simanjuntak memang terkenal memiliki totalitas dalam pekerjaannya.
(Baca juga: Berita Timnas U-19 Indonesia - Harga Tiket dan Jadwal Turnamen Segitiga di Stadion Pakansari)
Terlebih, menjadi presenter olahraga merupakan impiannya waktu kecil.
Dia menceritakan kerap mengomentari dirinya ketika sedang bermain bola dengan menggunakan bola tenis meja.
Dia berkomentar ala idolanya, Ronny Pangemanan.
"Latar belakang saya adalah pengacara. Sekitar dua tahun bekerja di kantor pengacara. Kemudian ditawari teman menjalani tes menjadi presenter olahraga dan saya bekerja di tempat itu pada 2006 hingga 2010," kenang Valen.
Mulai 2010, Valen kemudian manggung di televisi nasional.
Lalu, namanya mulai dikenal publik saat memandu Piala AFF U-19 yang ditayangkan di stasiun televisi swasta pada 2013.
"Saya diminta menjadi komentator yang berbeda dan disuruh mencari jargon. Saat itu, saya siapkan beberapa jargon, tapi tidak naik atau viral. Saya sebenarnya sudah siapkan kata 'Jebreet', tetapi secara spontan karena saya belum menanyakan kata itu boleh dipakai atau tidak. Akhirnya ramai malah diminta untuk menggunakan kata itu setiap kali pemain menendang bola," jelas Valentino Simanjuntak.