Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Menurut Bambang, sanksi pengurangan poin yang selama ini kerap dijatuhi Komdis PSSI kepada klub sudah tak efektif dan tak memiliki efek jera buat suporter.
(Baca juga: Sepak Bola Singapura Bisa Memiliki Masa Depan Cerah, Ini Bukti Terbarunya)
"Di Indonesia, hukuman denda kepada klub untuk ulah yang dilakukan oleh suporter sudah tidak lagi efektif," tulis Bepe.
"Mengapa? Karena, hal tersebut tidak berdampak langsung kepada suporter. Suporter merasa membayar untuk menyaksikan pertandingan," tulisnya lagi.
(Baca juga: Yanto Basna Bakal Jalani Laga Hidup Mati untuk Promosi ke Liga Thailand 2019 pada Akhir Pekan Depan)
"Sehingga yang ada dalam benak mereka adalah, 'Ya tinggal bayar saja pakai uang tiket. Toh kita nonton bayar kok'. Hukuman model ini hanya memberatkan klub, tetapi tidak memberikan efek jera kepada sumber permasalahannya," tambahnya.
Menurut pemain yang identik dengan nomor punggung 20 itu, PSSI sudah harus meninggalkan tradisi bermain aman dengan hanya memberikan sanksi denda.
(Baca juga: Ryuji Utomo Cetak Sejarah untuk Indonesia di Liga Thailand, saat Klubnya Nyaris Kalah)
Ditambahkannya, suporter akan mulai menjaga sikap demi menghindari klub kesayangannya agar tak mendapat pengurangan poin.
"Untuk suatu masalah yang ekstrem diperlukan tindakan yang juga ekstrem. Ketakutan atau kekecewaan terbesar suporter adalah ketika melihat tim kebanggaannya kalah (tidak mendapatkan poin). Menurut saya federasi dalam hal ini PSSI harus mulai bermain di zona tersebut," sarannya.