Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
(Baca juga: Persija Bersikap soal Penghentian Kompetisi dari Saran BOPI)
Secara lebih luas, perwakilan pemain-pemain itu mendesak PSSI sebagai federasi sepak bola Indonesia dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi agar dapat mengeluarkan kebijakan yang dapat mengurai sengkarut di persepakbolaan ini.
Pasalnya, insiden-insiden kekerasan yang melibatkan suporter terus terulang pada tiap tahunnya.
Mereka meimnta PSSI sekaligus PT LIB dapat menerapkan hukuman yang tepat dan berdampak jangka panjang kepada pihak-pihak terkait.
Piala AFF 2018 - Sebut Indonesia, Pelatih Thailand Tak Anggap Tim Garuda sebagai Pesaing Utama https://t.co/4nboWlsgR9
— BolaSport.com (@BolaSportcom) September 24, 2018
(Baca juga: Menurut Direktur Persija, Bukan Kompetisi yang Harus Dihentikan melainkan Hal Ini)
Mereka meminta kepada seluruh elemen suporter klub-klub Liga 1 dan Liga 2 untuk membuat nota damai yang disepakati bersama untuk menjamin kejadian seperti ini tidak terulang kembali.
Mereka pun bersepakat untuk tidak memainkan laga di pekan ke-24 Liga 1 2018 jika nota damai tersebut belum tercapai.
Sikap tersebut dilakukan para pemain sebagai bentuk belasungkawa atas kematian Haringga Sirila sekaligus sebagai perlawanan dan desakan kepada para suporter agar memutus simpul-simpul pertikaian.
(Baca juga: Setelah Insiden GBLA, Satu Pemain Persebaya Minta Bonek Menahan Diri Agar Tidak ke Malang)